Merdeka.com - Polrestabes Bandung mencatat sebanyak 131 tindak kejahatan selama pelaksana Operasi Ketupat 2013. Angka ini turun 9,66 persen dari tahun 2012 yang mencapai 146 kejadian. Pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2013 dilakukan selama 15 hari.

Menurut Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Diki Budiman, penurunan tindak kriminalitas dikarenakan intensifnya anggota yang melakukan operasi, terutama dijam rawan.

"Operasi terus kita lakukan, terutama dijam-jam yang dianggap rawan mulai subuh, magrib dan terawih, kita juga lakukan program keroyok serse, fokusnya kita yang berkaitan dengan C3 (Curanmor, Curat, dan Curas)," katanya di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (24/8).

Meski jumlah kejahatan turun, namun angka curas kata dia mengalami peningkatan. Jika pada 2012 terjadi 12 kejadian, pada 2013 ini naik menjadi 13 kejadian atau naik 8,33 persen. Sedangkan pencurian dengan pemberatan dari 23 kasus menjadi 21 di 2013 ini. Untuk Curanmor roda dua juga mengalami penurunan.

"Roda dua, dari 27 kasus di 2012, menjadi 13 kasus di 2013 atau turun, sedangkan roda empat tetap sama, ada 4 kejadian," jelasnya.

Selain tindak kejahatan, lanjut Diki, angka kecelakaan juga di wilayah Bandung mengalami penurunan. Jika sebelumnya ada 31 kejadian, tahun ini hanya 20 kejadian.

"Angka itu turun 35,48," paparnya. Dia menambahkan 20 kejadian itu terdiri atas 9 kejadian yang melibatkan roda empat dan 11 kejadian kecelakaan roda dua.

"Di sini kami mencatat 2 orang meninggal dunia, 3 orang luka berat dan 25 orang mengalami luka ringan," jelasnya.

Menurunnya angka kecelakaan, kata Diki, dikarenakan adanya beberapa terobosan kreatif yang dilakukan Polrestabes Bandung. Selama Operasi Ketupat Lodaya 2013, Polrestabes Bandung mendirikan pos payung dan pos pengamanan.

Selain itu pagar terobosan pagar betis juga bagian dari pengurangan jumlah kecelakaan yang terjadi di wilayah Bandung.