Ogah Bergantung Impor, Pemerintah Targetkan Vaksin Merah Putih Diproduksi 2022
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan pengadaan vaksin virus Corona. Selain melakukan impor vaksin, pemerintah Indonesia berencana untuk membuat vaksin Merah Putih yang direncanakan akan diproduksi massal di tahun 2022 mendatang.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 Erick Thohir menilai vaksin Merah Putih merupakan langkah jangka panjang pemerintah Indonesia untuk mengatasi pandemi virus Corona. Selain itu, Erick memaparkan jika vaksin Merah Putih merupakan langkah penting bagi pemerintah Indonesia agar tidak melulu mengandalkan vaksin impor.
Menteri BUMN ini membeberkan jika vaksin Merah Putih ditargetkan bisa diproduksi massal pada tahun 2022 mendatang. Sementara untuk tahun 2020 dan 2021 untuk mengatasi pandemi virus Corona, pemerintah akan mengandalkan vaksin buatan luar.
"Pengembangan vaksin Merah Putih adalah sangat penting. Karena pengadaan vaksin impor tidak boleh menjadi kebiasaan. Kita harus mengadakan Vaksin Merah Putih sendiri agar di 2022 tidak beli lagi vaksin dari luar negeri, tapi lakukan sendiri," tegas Erick saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Pemda DIY yang digelar secara virtual pada Selasa (27/10).
Erick mengungkapkan jika Presiden Jokowi memberikan dukungan penuh kepada pengadaan vaksin Merah Putih. Erick menerangkan jika Indonesia mempunyai BioFarma yang dari hasil pengecekan WHO dinilai mempunyai standar internasional.
"Ini yang sedang didorong Bapak Presiden untuk memastikan vaksin Merah Putih hadir untuk Indonesia. Apalagi kita punya Biofarma yang kemarin sudah dicek oleh WHO mempunyai standar internasional yang bisa dipertanggungjawabkan," ungkap Erick.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya26 UMKM Binaan BUMN Semen Pamer Produk di Perayaan Natal BUMN, Ini Daftarnya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaMentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya