Nurhayati: ICW selalu menyudutkan orang
Merdeka.com - Ketua Fraksi Demokrat DPR RI angkat bicara soal rilis Indonesia Corruption Watch (ICW) tentang caleg-caleg yang meragukan untuk kembali di pilih pada pemilu legislatif tahun depan. Nurhayati Ali Assegaf keberatan dengan rilis ICW itu.
Apalagi, sejumlah nama anggota DPR yang masuk dalam rilis itu dari fraksi Demokrat. Misalnya nama Mirwan Amir, Jhonny Allen Marbun, Achsanul Qosasi, Ignatius Mulyono, M Nasir, Sutan Bhatoegana, Marzuki Alie dan Max Sopacua.
"Saya kurang sepakat dengan ICW, karena selalu mendiskreditkan individu. Kalau memang ada proses hukum berjalan, ya biarkan berjalan. Karena Indonesia menganut azas pra duga tak bersalah," kata Nurhayati yang juga Wakil Ketua Umum DPP Demokrat itu, Selasa (2/7).
Menurut dia, dalam penilaian mestinya ada reward dan punishment. Kalau memang ada yang tidak baik memang harus diumumkan, sebaliknya, bila ada yang baik seharusnya juga harus diumumkan biar seimbang. Tujuannya agar masyarakat juga bisa menilai.
"Kasus korupsi itu berbeda dengan kasus yang sudah divonis seperti pemerkosaan. Memang korupsi itu kejahatan luar biasa, tapi kita punya asas praduga tak bersalah. Jadi kita biarkan proses hukum berjalan dulu," terangnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaICW Desak Jokowi Tunda Kepres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana meminta Jokowi menundanya hingga Dewan Pengawas KPK menyelesaikan sidang dugaan tiga pelanggaran etik Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Sebelum Dipanggil Tuhan, Saya Ingin Kerja agar Kekayaan Indonesia Bisa Dinikmati Rakyat
rabowo bicara keinginannya sebelum berpulang agar kekayaan alam Indonesia dinikmati seluruh rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Kalau Ada yang Takut-Takuti, Jangan-Jangan Mereka Antek Asing
Prabowo menduga pihak-pihak yang menakuti-nakuti masyarakat merupakan antek-antek asing yang ingin Indonesia selalu menjadi negara miskin.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaCapres-Cawapres Diundang ke KPK, Gerindra: Insya Allah Prabowo Hadir
Komitmen capres Prabowo memberantas korupsi di Indonesia jika terpilih
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp69,1 Miliar di Kasus Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dituntut 5 Tahun
aksa KPK juga membebankan Dudy dengan membayar uang pengganti.
Baca SelengkapnyaInayah Wahid di Haul Gus Dur: Hari Ini Kita Bela Kekuasaan, Apakah Mereka Bela Rakyat?
Inayah Wulandari Wahid mengulas etika demokrasi yang digaungkan ayahnya Gus Dur.
Baca Selengkapnya