Merdeka.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta kepada pemerintah untuk menghentikan liberalisasi minyak, gas dan energi (Migas). Sebab, hal itu dapat menghancurkan kedaulatan energi nasional.
Menurut Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, sejak zaman dulu gas, air dan udara menjadi tugas 'kenabian' yang tidak layak diliberalisasi oleh siapa pun.
"Justru harus mendapat perlindungan dan proteksi oleh negara dari tangan-tangan yang hanya mementingkan kelompok atau golongan tertentu," kata Said lewat siaran pers, Minggu (10/11).
Said mengatakan, PBNU mendukung penuh upaya pemerintah memperkuat ketahanan energi nasional. Akan tetapi, pemerintah juga harus memperkuat dan meningkatkan pembangunan infrastruktur gas bumi di Indonesia.
"Sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati energi yang terjangkau, oleh semua lapisan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua BPH Migas yang juga Wakil Ketua Lembaga Perekonomian NU, Fahmi Harsandono Matori mengatakan, pemerintah harus memprioritaskan kebutuhan dalam negeri terkait tata niaga gas.
Menurut putra sulung mantan Menhan Matori Abdul Djalil ini, sangat penting untuk menjaga keamanan pasokan kebutuhan domestik, daya jangkau konsumen serta pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sehingga sangatlah penting pembangunan infrastruktur energi, sebagai langkah praksis dari pemerintah," jelas Fahmi.
Untuk diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) era kepemimpinan Mahfud MD pernah membubarkan BP Migas karena tidak ada yang menguntungkan rakyat.
Pembubaran BP Migas itu sebagai implikasi hukum dari judicial review terhadap UU Nomor 22 tahun 2001, yang bertentangan dengan UUD 1945. MK juga telah memutuskan, mekanisme penentuan harga migas tidak boleh diserahkan kepada mekanisme pasar.
[ren]Hasil Autopsi, Wanita Tewas di Indekos Serpong Ada 9 Luka Tusukan dan Sayatan
Sekitar 1 Jam yang lalu'Hajar' Samsak, Sandiaga Uno Harap Prestasi Wushu dan Taichi Terus Meningkat
Sekitar 1 Jam yang laluKecelakaan 17 Mobil di Tol Cipularang, 4 Orang Luka-Luka
Sekitar 2 Jam yang laluKecelakaan 17 Mobil di Tol Cipularang, Petugas Masih Evakuasi
Sekitar 2 Jam yang lalu3 Anak Terseret Ombak di Pantai Batu Gong Sultra, 1 Hilang
Sekitar 2 Jam yang laluKecelakaan di Tol Cipularang, Libatkan 17 Mobil
Sekitar 2 Jam yang laluAndika Perkasa Muncul Jadi Bacapres, Relawan akan Komunikasi dengan NasDem
Sekitar 3 Jam yang laluTuris Asal India Dijambret di Bali, Ponsel Seharga Lebih dari Rp9 Juta Raib
Sekitar 3 Jam yang laluPemberangkatan Terakhir dari Madinah Besok, 3 Jemaah akan Dievakuasi ke KKHI Makkah
Sekitar 4 Jam yang laluUsai Copet HP di Bar Kuta, Residivis Lintas Jawa-Bali Ditangkap Polisi
Sekitar 4 Jam yang laluCuaca Ekstrem, Pendaki Diimbau Tak Lakukan Pendakian Gunung Gede pada Malam Hari
Sekitar 5 Jam yang laluCemburu, Pemuda Keroyok Pria yang Diduga Selingkuhan Kekasihnya
Sekitar 5 Jam yang laluKKHI Madinah Rekomendasikan 23 Jemaah Disafariwukufkan
Sekitar 5 Jam yang laluBupati Ipuk Ajak Masyarakat Banyuwangi Tingkatkan Etos Kerja dengan Selawat Badar
Sekitar 5 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 4 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 6 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluJokowi: Saya akan Ajak Negara G7 untuk Upayakan Perdamaian di Ukraina
Sekitar 15 Jam yang laluKedekatan Jokowi dan Luhut, Hingga Merasa Selalu Dilindungi
Sekitar 1 Hari yang laluElite Parpol Ramai Lobi-Lobi buat Pencapresan, PSI Kutip Jokowi 'Ojo Kesusu'
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Pasukan Elite TNI di Paspampres Kawal Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Sekitar 2 Hari yang laluMenkes Minta Bantuan Jepang Jaga Kualitas Mesin Pendingin Vaksin
Sekitar 6 Jam yang laluUpdate 26 Juni 2022: Kasus Positif Covid-19 Tambah 1.726 Orang
Sekitar 10 Jam yang laluKasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Naik, Menkes: Rate Nasional Masih Terkendali
Sekitar 11 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluRusia Serang Ibu Kota Ukraina, Satu Orang Tewas
Sekitar 7 Jam yang laluRusia Berhasil Rebut Wilayah Severodonetsk dari Pasukan Ukraina
Sekitar 11 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami