Ngototnya Gatot ingin terjunkan TNI ke Filipina belum direstui Luhut
Merdeka.com - Pembebasan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) disandera kelompok bersenjata diduga Abu Sayyaf terus dibahas antara pemerintah Indonesia dan Filipina. Indonesia masih enggan berunding tentang opsi terjunkan militernya dalam pembebasan kali ini. Padahal Panglima militer Indonesia bernafsu menerjunkan pasukannya.
Sikap pemerintah Indonesia enggan memakai opsi militer disampaikan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan. Menurut dia, pilihan itu masih dikesampingkan lantaran dianggap tak elok mendesak otoritas Filipina memberikan izin TNI masuk ke dalam wilayahnya.
"Opsi untuk melakukan operasi militer masih kami kesampingkan karena itu menyangkut masalah konstitusi dari negara lain yang tentu kita harus hormati," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/7).
Keputusan ini seolah bukan restu pemerintah bagi Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo. Seringnya penculikan dilakukan kelompok bersenjata kepada WNI membuat Gatot belakangan ini semakin ngotot. Dia bahkan siap menerjunkan anak buahnya menyerbu kelompok bersenjata di Filipina.
Sikap Gatot lagi-lagi harus urung dilakukan. Sebab, Luhut mengaku pemerintah telah memiliki opsi untuk membebaskan tiga WNI. Namun, Luhut enggan membeberkan opsi apa yang ditempuh pemerintah itu.
"Opsi itukan tidak elok juga terus dibuka, karena sedang berjalan. Jadi saya pikir serahkan pada pemerintah kami terus terang sudah punya pilihan-pilihan apa yang akan kami lakukan untuk menyangkut penyanderaan karena ini bukan kasus pertama," ujar Luhut.
Ngotonya Gatot lantaran kelompok bersenjata diduga Abu Sayyaf berkali-kali menyandera para WNI bekerja sebagai anak buah kapal (ABK). Meski selalu dibebaskan, seolah kejadian ini menjadi kesempatan mencari untung.
"Ada apa sebenarnya Abu Sayyaf dengan Indonesia? Maka saya sampaikan apapun akan saya lakukan untuk pembebasan. Apapun dengan cara apapun juga. Sampai masuk ke sana pun akan saya lakukan apabila sudah ada izin. Karena ini sudah sangat keterlaluan," tegas Gatot di Istana Negara, Senin (11/7) lalu.
Sejak kabar penculikan pertama kali dilakukan kelompok Abu Sayyaf, Gatot terus berkoar bahwa pasukannya mampu menangani. Namun, rencana penyerangan harus terhalang kebijakan dari pemerintah Filipina. Meski para sandera sebelumnya akhirnya dilepas, tetap saja Gatot merasa tidak puas.
Atas insiden penculikan baru-baru ini, Gatot berharap otoritas Filipina dapat mengizinkan tentara Indonesia masuk dalam upaya pembebasan WNI. Sebab, jika terus tak mengizinkan maka Filipina akan mengalami kerugian besar, salah satunya memutuskan melanjutkan moratorium pengiriman batubara ke Filipina.
"Ya sekarang biarin saja di Filipina mati lampu, 96 persen batu bara dari kita kok," tegasnya.
Maka dari itu, Gatot berharap agar Filipina dapat memberikan izin. Sebab, prajurit TNI sendiri sudah 'gatal' untuk masuk wilayah Filipina. "Apapun kita lakukan dan siap!"
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Kedatangan Tamu Juniornya yang Kini Jabat Menteri, Sosoknya Gagah Gak Ada Obat
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto kedatangan tamu menteri. Ini sosoknya sampai disorot warganet.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam
Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaWarga di NTT Heboh, Seorang Wanita Tega Memutilasi Bayi
Seorang wanita di NTT melahirkan sendiri dan memutilasi bayi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur
Akibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnya7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaTNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN
Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaSempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka
Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca Selengkapnya