Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah berhasil mengungkap kasus pencurian dan penggelapan berkedok laporan kasus bajing loncat yang terjadi di Jalan Raya Pantura turut tanah tepatnya di Desa Tireman, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Dalam kasus tersebut, polisi berhasil meringkus dan mengamankan lima orang pelaku pencurian dan penggelapan tersebut. Kelima orang yang berhasil diringkus yaitu Irfan alias Gombloh (41) seorang sopir warga Desa Ketejen, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jatim; Kusnan alias Nan (49) seorang sopir warga Desa Tumpel, Kecamatan Duduksampeuan, Kabupaten Gresik, Jatim, Yohanes Andi Siswanto (36) warga Desa Bringin Bendol, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jatim.

Kemudian Isa Ansori alias Aan (30) warga Dusun Mayong Tengah, Desa Mayong, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, Jatim dan Jalil (36) kenek truk warga Desa Panjunan, Kecamatan Duduksampeuan, Kabupaten Gresik, Jatim.

Selain mengamankan tersangka, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 4 ikat ban luar sepeda motor merek Comet ukuran 50/90-17, 3 ikat ban luar sepeda motor merek Comet ukuran 60/80-17, 300 ban luar sepeda motor merek Comet, shock breaker double merek YSS 5 set, shock breaker mono merek YSS, 1 unit sepeda motor Honda Vario warna merah nopol W 3676 dengan nomor rangka MH1JFJ1127935 dan 30 dus velg aluminium merek Comet Gold ukuran 140/160-17.

Dari informasi yang dihimpun di Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang kasus ini bermula pada 2 Juli Agustus 2014, pengiriman barang sparepart tujuan Surabaya. Kemudian, sang sopir dan kernet melaporkan ke Polres Jepara bahwa telah terjadi aksi pembajakan yang dilakukan oleh bajing loncat di Kawasan Pantura Timur tersebut.

"Hasil operasi ketupat selama lebaran kemarin kasus sudah terdeteksi. Bermula ada orang lapor terjadi perampokan curas, diikat tangan, mulut diplester, dibuang di jalan. Seluruh angkutan yang membawa sparepart di tinggal, isi barang. Berupa sparepart hilang, lapor kepada kita. Dia mengaku sebagai korban perampokan," ungkap Dir Reskrimum Kombes Pol Purwadi Arianto saat gelar kasus di Ruang Dir Reskrimum Mapolda Jateng Jumat (16/8).

Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap korban maupun saksi terungkap bahwa mereka sendiri yang mencuri dan menggelapkan satu truk berisi sparepart itu. Kemudian setelah dikembangkan polisi berhasil mengamankan lima pelaku yang terdiri dari sopir, kernet dan penadah.

"Setelah kita evaluasi, sulit terungkap dan terjadi dibeberapa tempat, terutama wilayah perbatasan. Berdasarkan info yang diperoleh korban dan pelapor disidik, tidak semua benar. Dugaan polres, polda ternyata hipotesa kita benar kasus laporan fiktif. Penyelidikan, pelapor pihak tersangka, terbukti lakukan sendiri mereka sopir dan kernet dan bekerja sama pihak ketiga manfaatkan barang dimiliki jasa angkutan," ungkapnya.

Kelima pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan lanjutan di Dir Reskrimum Polda Jateng. Akibat perbuatannya tersebut kelima pelaku dijerat dengan pasal 372, jo pasal 55, jo pasal 56, jo pasal 480 KUHP.

"Barang siapa yang sengaja menguasai secara melawan hukum, sesuatu benda yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain yang berada padanya bukan karena kejahatan. Ancaman hukuman maksimalnya selama 4 tahun penjara," pungkasnya.

Selain berhasil mengungkap kasus tersebut, Dir Reskrimum Polda Jateng juga masih melakukan upaya penyelidikan dan penyidikan serta mengejar pelaku pada dua kasus yang diduga sama terjadi di Slawi, Kabupaten Tegal arah Jakarta dan di Jalan Lingkar Kudus, Jawa Tengah.