Merdeka.com - Banyak cara atau kegiatan yang dilakukan warga terutama kalangan remaja untuk menunggu saat berbuka puasa tiba. Di area persawahan Desa Kepuh, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, setiap hari menjelang waktu berbuka puasa tiba, sejumlah remaja dan anak anak bermain dengan meriam kaleng.

Mereka saling beradu suara meriam yang dihasilkan dari bahan baku kaleng dan bahan bakar spiritus. Meriam kaleng atau mercon kaleng ini terbuat dari kaleng susu, yang dilubangi dan disusun menyerupai sebuah meriam.

Mainan seperti ini menurut mereka, pada zaman dulu biasa disebut meriam bambu, karena terbuat dari bambu dengan bahan bakar minyak tanah. Karena saat ini minyak tanah langka, mainan meriam bambu berubah menjadi meriam kaleng susu, dengan bahan bakar spiritus, dengan pemantik yang diambil dari korek gas.

"Meriam kaleng ini kami buat dari kaleng susu bekas dan api rek, cara kerjanya dimasukin spiritus dikocok kocok lalu dipencet," ujar Koko salah satu peserta pemain meriam kaleng.

Meskipun suara yang dihasilkan cukup memekakkan telinga, namun warga desa tak merasa terganggu. Apalagi anak-anak ini bermain di sudut desa tidak di kawasan pemukiman warga. "Sudah biasa mas denger suara seperti ini, buat hiburan saja, maklum ini kan bulan puasa," kata Suroto, warga setempat.

Lebih lanjut Koko menjelaskan, untuk membuat meriam kelang susu cukup mudah. Diperlukan sejumlah kaleng bekas susu sesuai ukuran kemudian disambungkan. Kemudian di bagian penutup diberikan pemantik api. Selanjutnya disiapkan botol semprot untuk diisi spiritus.

"Cara kerjanya mudah saja, penutup yang juga terdapat alat pemantiknya dibuka, kemudian kaleng disemprot dengan minyak spiritus, selanjutnya ditutup dan di kocok kocok. Setelah itu tekan tombol pemantik, meriam kaleng pun mengeluarkan suara yang menggelegar," pungkasnya.