New Normal, Pemerintah akan Potong Nilai Bansos 50 Persen
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan(Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan jelang new normal bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 akan diperpanjang hingga Desember mendatang. Namun nilai bantuannya hanya 50 persen dari total yang diberikan.
"Nilai bantuannya 50 persen dari total yang selama ini kita lakukan yang nanti akan berakhir pada bulan Juli. Jadi Mei Juni Juli, sehingga nanti Agustus, September, Oktober, November, Desember atau mungkin September, November, Desember itu akan separuh," katanya dalam siaran telekonference, Kamis (4/6).
Dia menjelaskan saat ini masih akan dibahas terkait apakah masyarakat akan mendapat bantuan sosial dalam bentuk sembako atau bantuan langsung tunai (BLT). Kementerian Sosial pun saat ini sedang mengkaji terkait hal tersebut.
Muhadjir mengungkapkan, pemerintah mengurangi bantuan tersebut lantaran untuk persiapan new normal. Di mana seluruh aktivitas sektor industri sudah mulai dilaksanakan kembali.
"Kenapa kita lakukan? Karena kita juga melihat kecenderungan untuk ketergantungan terhadap bantuan-bantuan sosial ini harus kita kurangi untuk pada menjelang akhir menuju ke new normal," tegasnya.
Dia menjelaskan pengurangan tersebut secara simultan. Yaitu antara pengurangan PSBB dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas.
"Diikuti dengan juga sekaligus secara bertahap dikurangi paling tidak volume bantuan-bantuan sosial dengan begitu nanti kemudian kita bisa menuju era normal tadi itu," ucap Muhadjir.
Bansos Tahap Pertama 90 persen
Muhadjir juga menjelaskan hingga saat ini bansos tahap pertama sudah 90 persen didistribusikan seluruh Indonesia. Mulai dari skema BLT, Bansos seluruh Jabodetabek.
"Bahkan jabodetabek sudah memasuki putaran keempat," ungkap Muhadjir.
Dia pun berharap dengan adanya bantuan dari pemerintah bisa mengurangi masyarakat. Terutama yang membutuhkan.
"Semua akan lancar dan bisa mengurangi beban dari masyarakat paling bawah terutama masyarakat yang membutuhkan bantuan-bantuan sosial itu," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaCek Rekening, Kenaikan Gaji PNS dan Pensiunan Ditransfer Bulan Ini
Membandingkan PP yang pernah terbit di bulan Maret, Anas bilang kenaikan gaji pada saat itu tetap dicairkan di bulan Januari.
Baca SelengkapnyaJokowi untuk AO dan Nasabah PNM: Saya Sangat Menghargai Kerja Keras Semuanya
Pertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca SelengkapnyaPBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca Selengkapnya