Nenek Nanik Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah
Merdeka.com - Nanik Suyatni (85) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi bersimbah darah di dalam rumahnya. Saat ditemukan, korban mengalami luka dan penuh darah segar di bagian wajah dan kepala.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengaku tengah melakukan penyelidikan atas kematian korban. Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban, kendati tidak menutup kemungkinan adanya tindak pidana pembunuhan.
"Kita autopsi ya. Kita mau tahu sebab matinya. Hasil autopsi baru (menjelaskan), memang dugaan ke arah situ (pembunuhan). Cuma kan yang lebih paham dokter," kata AKP Bayu Febrianto Prayoga kepada wartawan Sabtu (26/11).
Hasil Olah TKP
Polisi telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi yang diduga mengetahui kejadian tersebut. Polisi telah meminta keterangan tiga orang saksi. Turut diminta keterangan RI, anak anhkaynya yang tinggal bersama korban.
"Masih kita mintai keterangan, yang jelas kan ini baru dugaan terkait pembunuhan. Menunggu hasil autopsi, seperti apa hasilnya. Baru dugaan awal, karena memang ada luka yang memang harus dokter yang menjelaskan," kata dia.
Nenek Nanik keseharian hanya tinggal bersama anak angkatnya, RI (40) di Jalan Manyar, Sukun, Kota Malang. Jasadnya pertama kali diketahui oleh keluarga dari anak angkatnya yang berkunjung ke rumah tersebut, Kamis (24/11).
Muncul dugaan korban meninggal dunia karena dibunuh oleh RI, anak angkatnya. RI sendiri memiliki gangguan mental, temperamen dan kerap tersulut emosi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaPengacara dan keluarga menemukan banyak kejanggalan dalam kasus kematin santri AH.
Baca Selengkapnya