Namanya Diabadikan di Sarana Sirkuit, Ini Jejak Karir Mendiang Brigjen Sonny Harsono
Merdeka.com - Almarhum Brigjen Sonny Harsono, perwira tinggi kepolisian yang namanya diabadikan di sarana Sirkuit Indonesia Safety Driving Center (Sonny Harsono ISDC) kawasan Pusdiklantas Polri, di Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, merupakan sosok Polisi Lalu Lintas (Polantas) kaya akan inovasi. Selama 29 tahun berkarir di Kepolisian, Sonny banyak meninggalkan gagasan cemerlang yang sampai saat ini masih diterapkan dalam peningkatan layanan lalu lintas kepada masyarakat.
Seperti diceritakan, Kombes Purnawirawan Polisi Dr. Irawati Harsono, istri mendiang Brigjen Sonny Harsono, yang menceritakan singkat perjalanan panjang hidupnya bersama pria yang dikenalnya semasa sama-sama menimba ilmu di PTIK pada tahun 1964 lalu.
"Saya harus menceritakan dulu bahwa saya Irawati Harsono dan mas Sonny Harsono adalah teman seangkatan di PTIK, yaitu PTIK angkatan XI-Bhakti yang masuk PTIK tahun 1964," ucap dia saat mengawali perbincangan bersama merdeka.com Jumat (22/10).
Keduanya, menyelesaikan pendidikan sarjana muda di tahun 1967 dan berlanjut dengan praktik dinas sebagai staf PTIK hingga akhirnya pasangan Irawati dan Sonny Harsono menikah di tahun 1970. Kala itu, Sonny pertama kali menjabat sebagai staf logistik dan kepala pengelola gedung BWS di PTIK sejak tahun 1967-1971.
"Kami menikah 1970. Kami masuk tingkat sarjana 1971 dan lulus 1974. Jadi sebagai istri, saya memandang mas Sonny lebih sebagai teman yang mengagumkan dan setara," ungkap dia.
Selanjutnya, di tahun 1974-1980 Sonny kemudian dipercaya memegang jabatan sebagai Wakapusdiklantas dengan pangkat AKP hingga kembali dipercaya menjabat Kapusdiklantas meski masih berpangkat AKP pada masa itu.
©2021 Merdeka.com"Menjabat Wakapusdiklantas ketika berpangkat AKP dan diangkat menjadi Kapusdiklantas dengan pangkat AKP karena Kapusdik lama, AKBP Van Denbroek hanya mau diganti mas Sonny bukan orang lain. Pada masa itu mas Sonny melakukan berbagai inovasi pengembangan Pusdiklantas, sampai mendapat piagam sebagai perwira teladan dari Dirlantas Polri," terang dia.
Dalam jenjang karirnya itu, kemudian Sonny Harsono pada tahun 1980 masuk Sespim Polri dan lulus setahun kemudian dengan jabatan baru sebagai Wadansatlantas Polda Nusra (Nusra adalah Nusa Tenggara yang wilayahnya mencakup Bali, NTB, NTT dan Timtim yang berbentuk Polwil).
Dengan jabatan barunya itu, Sonny berinovasi meningkatkan kompetensi seluruh staf Satlantas Polda Nusra, dengan mewajibkan seluruh staf operasional mampu mengendarai kendaraan bermotor minimal roda empat.
"Dan di tahun 1982 mas Sonny diangkat menjadi Kapolres Tabanan. Berselang setahun kemudian (1983) ditarik ke Surabaya jadi Wakapolwiltabes Surabaya merangkap Dansatlantas Surabaya pada saat itu," kenang Irawati.
Dalam tugas barunya di Surabaya, Sonny kata Irawati, kembali menuangkan gagasannya dengan membentuk kawasan tertib lalu lintas terbatas di Tunjungan, Surabaya.
Sampai kemudian di tahun 1985 Sonny Harsono menjabat Dansatlantas Polda Metro Jaya. Dalam jabatan barunya kala itu, Sonny menggencarkan operasi Zebra, komputerisasi SIM dan helmnisasi.
"Tahun 1987 kembali menjabat Kapusdiklantas kedua kali, dengan pangkat Kombes Polisi. Ide cemerlangnya kerjasama dengan negara Belanda dalam mendidik ratusan perwira Lantas ke Belanda," terangnya.
Dimata Irawati, sosok suami dan teman hidupnya itu, adalah seorang perwira Polisi pekerja keras, dalam jabatan dan tugas yang diberikan negara kepada Sonny, selalu memberikan kesegaran dengan sumbangan gagasan dan ide-ide yang berpikiran masa depan.
"Seingat saya dia selalu terlibat kepengurusan mahasiswa PTIK XI, pekerja keras yang inovatif penuh ide dan jujur. Terutama seseorang dengan kemampuan komunikasi interpersonal yang sangat baik nyaris sempurna, baik kepada atasan, bawahan, rekan sekerja dalam maupun luar Polri," kenang Irawati.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sisi Lain Mayjen Sungkono Pertaruhkan Nyawa Demi Surabaya, Sebelum Perang Selalu Jahit Pakaiannya Sendiri
Keterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaLebaran 2024, Sahroni Bagikan Ribuan THR untuk Warga Tanjung Priok
Warga yang sudah rutin mengikuti kegiatan ini kemudian mengular di depan kediaman Sahroni.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kelakar Sahroni soal Maju Pilgub DKI: Kalau RK Doang Mah Gampang Lawannya
Sahroni menyinggung soal baliho bergambar RK dan bertuliskan 'Lagi Jalan Mau Kemana, Kang? Otw Jakarta nihhh'.
Baca SelengkapnyaPunya Kantor Mewah di Surabaya, Santri Pengusaha Tambang yang Tak Pernah Tampil Perlente Ini Dikenal Dermawan
Setiap Jumat, ia bersedekah di Surabaya, Gresik, dan Situbondo
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca SelengkapnyaSerunya Berwisata ke Waduk Sempor, Salah Satu Spot Eksotis di Kebumen
Saat pembangunan waduk terjadi sebuah insiden jebolnya tanggul pembantu yang memakan korban hingga 127 orang.
Baca SelengkapnyaDisangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca Selengkapnya