Nakes Minta Pemerintah Tegas Soal Penggunaan Obat-obatan Covid-19 oleh Masyarakat
Merdeka.com - Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo dr Joni Wahyuhadi meminta ketegasan pemerintah terkait penggunaan obat-obatan Covid-19 di masyarakat. Sebab ada dampak yang sangat besar pada penanganan di rumah sakit.
"Treatment Covid ini perlu ketegasan. Karena isu di luar sangat mempengaruhi kawan-kawan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan," ujar dia dalam Penyampaian Rekomendasi Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jumat (30/7).
"Pemakaian obat-obat yang belum masuk dalam standar maupun yang di dalam standar yang masih clinical trial, itu masyarakat sudah tahu. Sehingga pemakaian obat-obat tertentu harus dengan indikasi ketat," lanjut dia.
Berbagai informasi seputar obat-obatan maupun perawatan Covid-19, lanjut dia, mempengaruhi masyarakat ketika datang ke rumah sakti. "Begitu ada keluarga yang masuk rumah sakit sudah ingin mendapatkan obat-obat seperti itu. Bahkan mendesak rumah sakit melakukan perawatan yang belum merupakan standar atau perawatan yang perlu penanganan khusus," ungkap dia.
Dia menegaskan, pemakaian obat-obatan Covid-19 harus dilakukan dengan hati-hati. Pihak rumah sakit pun tidak sembarangan memberi obat kepada pasien. "Pemakaian antivirus kami juga hati-hati betul. Dari hasil evaluasi kami hampir semua antivirus hepatotoksik, nefrotoksik," jelas dia.
"Pemakaian obat-obat itu di luar rumah sakit menyebabkan pasien-pasien yang hadir di UGD sudah dalam kondisi nefrotoksik, hepatotoksik bahkan tidak jarang datang di UGD sudah resisten karena sudah memakai antibiotik-antibiotik yang seharusnya dipakai di rumah sakit," imbuh dia.
Karena itulah, pemerintah diharapkan bersikap tegas terkait penggunaan obat-obatan oleh masyarakat. "Ini saya kira perlu ketegasan dari kita semua bagaimana perawatan Covid ini proper," tandas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya