Mundur dari Horison, Cecep kini tantang Denny JA debat publik
Merdeka.com - Tantangan debat publik terkait polemik buku '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh' kembali muncul. Jika sebelumnya tantangan datang dari sastrawan asal Yogya Saut Situmorang, kini mantan redaktur Majalah Sastra Horison Cecep Syamsul Hari yang maju.
Bedanya, jika Saut menantang Tim 8 (juri sekaligus penulis buku), Cecep mengajak debat Denny JA, konsultan politik yang buat heboh jagat sastra karena namanya masuk dalam '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh'.
Tantangan dari Cecep lebih terstruktur. Pria yang karya sastranya sudah diterbitkan ke banyak bahasa ini, menyampaikan konsideran mengapa dia menantang Denny JA, fokus yang diperdebatkan, dan tenggat waktu kapan Denny JA harus merespons tantangannya.
"Saya menunggu jawaban Anda selambat-lambatnya pada tanggal 25 Februari 2014, atau 14 hari sejak tantangan debat publik ini saya unggah melalui status saya di media sosial Facebook (FB)," kata Cecep kepada merdeka.com, Selasa (11/2).
Cecep adalah orang yang mundur sebagai redaktur Majalah Sastra Horison karena kecewa dengan sikap Pemimpin Redaksinya Jamal D Rahman, yang menjadi Ketua Tim 8. Menurut Cecep, "belum saatnya" Denny masuk dalam barisan sastrawan besar itu.
Tantangan Cecep terbilang cukup menarik karena datang dari (bekas) kalangan Horison, media yang para redakturnya dituding berada di balik penerbitan buku yang menghebohkan itu.
Berikut surat lengkap tantangan debat publik Cecep kepada Denny JA:
TANTANGAN DEBAT PUBLIK KEPADA DENNY JA
Ydh.
Sdr. Denny JA
Dengan hormat,
I. Menimbang
(1) Kontroversi dan penolakan akibat terbitnya buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh, selanjutnya ditulis “33 TSIPB”, belum pernah ada presedennya dalam sejarah sastra Indonesia;
(2) Kontroversi dan penolakan itu, sepanjang yang dapat saya amati sejak buku itu diluncurkan pada 3 Januari 2014 hingga tantangan debat publik ini ditulis, patut diduga bermuara pada satu hal, yaitu masuknya dan/atau terpilihnya nama Anda ke dalam buku itu;
(3) Masuknya nama Anda ke dalam buku itu patut diduga merupakan suatu kekeliruan sejarah karena bertentangan dengan makna tersurat maupun tersirat judul buku itu;
(4) Pada hemat saya, masuknya nama Anda pada buku itu belum saatnya, sebagaimana yang telah saya sebutkan dalam surat terbuka pengunduran diri saya dari Majalah Sastra Horison pada 16 Januari 2014;
(5) Bahwa masyarakat Indonesia, khususnya publik sastra Indonesia, menurut pendapat saya, tidak cukup hanya mendengar penjelasan dari sebagian anggota Tim 8 sekaitan alasan masuknya nama Anda dalam buku itu, baik dari anggota Tim 8 yang mendukung maupun yang menolak masuknya nama Anda ke dalam buku itu (termasuk penjelasan dari Sdr. Maman S. Mahayana yang pada 6 Februari 2014 telah menyatakan diri secara terbuka mengundurkan diri dari Tim 8, dan yang sebagai salah seorang penulis buku “33 TSIPB” telah menyatakan meminta 5 tulisannya dari buku itu dicabut);
(6) Bahwa masyarakat Indonesia, khususnya publik sastra Indonesia, berhak untuk mendengar penjelasan langsung dan terbuka dari Anda sebagai pribadi;
(7) Bahwa debat publik (public debate) merupakan bagian dari tradisi masyarakat demokratis sebagai salah satu bentuk proses dan aktivitas edukasi untuk menemukan kebenaran.
II. Mengingat
(1) Pasal 28D ayat (1) Perubahan Kedua UUD RI Tahun 1945;
(2) Pasal 28J ayat (1) dan ayat (2) Perubahan Kedua UUD RI Tahun 1945;
(3) Pasal 14 ayat (2) UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
(4) Pasal 23 ayat (2) UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
(5) Pasal 25 UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Dengan ini saya memutuskan menantang Anda untuk melakukan debat publik dalam kapasitas masing-masing sebagai pribadi dan tidak mewakili siapa pun dan/atau pihak-pihak mana pun.
Debat publik difokuskan pada dua hal berikut:
(1) Anda harus dapat membuktikan dan meyakinkan saya bahwa Anda sudah saatnya masuk dan/atau terpilih masuk ke dalam buku “33 TSIPB”;
(2) Saya akan membuktikan dan meyakinkan Anda bahwa Anda belum saatnya masuk dan/atau terpilih masuk ke dalam buku “33 TSIPB”.
Apa pun hasil debat publik itu, baik sebagian maupun seluruhnya, akan menjadi milik publik, tetapi tidak memiliki kekuatan mempengaruhi dalam bentuk apa pun atau kekuatan mengikat secara apa pun terhadap opini publik, baik sebelum maupun sesudah debat publik itu dilakukan.
Saya mempersilakan Anda untuk menentukan tempat dan waktu debat publik itu, sejauh tempat debat publik itu dilakukan di tempat yang netral di Jakarta atau di Bandung; dan selama debat publik itu dilaksanakan sebelum 4 Maret 2014.
Saya akan datang sendiri ke tempat debat publik itu dilakukan. Namun demikian, apabila Anda memandang perlu, saya mempersilakan Anda datang ke tempat debat publik didampingi oleh sastrawan dan/atau ahli sastra Indonesia mana pun yang Anda pilih.
Mengenai moderator debat publik, saya persilakan Anda mengajukan satu nama yang dapat saya anggap netral.
Sangat penting, dan menjadi syarat utama debat publik itu dilakukan, adalah kehadiran seorang psikolog yang secara sukarela dan di bawah sumpah bersedia bertindak sebagai pengamat aktif selama debat publik itu berlangsung. Psikolog itu haruslah yang memiliki keahlian/spesialisasi dan kompetensi dalam bidang ekspresi-mikro tubuh untuk mendeteksi sekecil apa pun kemungkinan terdapatnya dusta atau kebohongan dari masing-masing pelaku debat publik.
Saya menunggu jawaban Anda selambat-lambatnya pada tanggal 25 Februari 2014, atau 14 hari sejak tantangan debat publik ini saya unggah melalui status saya di media sosial Facebook (FB).
Apabila setelah tanggal 25 Februari 2014, pukul 23.59 WIB., saya tidak menerima jawaban Anda sekaitan tantangan debat publik ini (melalui akun FB Anda atau saluran terbuka lain yang Anda pilih), maka hal itu dapat saya artikan bahwa Anda telah menolak tantangan debat publik ini.
Demikian tantangan debat publik ini diajukan semata-mata dengan menimbang dan mengingat butir-butir yang disebutkan sebagai perincian pada Angka (Romawi) I dan Angka (Romawi) II di atas.
Cimahi, 11 Februari 2014
Hormat saya,
Cecep Syamsul Hari
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Denny JA Ungkap Data Seberapa Pengaruh Debat Ketiga Terhadap Elektabilitas Capres
Debat capres ketiga tersebut mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA Sebut Debat Capres Tak Besar Pengaruhi Pemilih: Publik Tak Kuat Nonton 2 Jam
Hanggoro menilai, masyrakat tak dapat menilai secara objektif debat yang berlangsung.
Baca SelengkapnyaDiisukan Sakit, Prabowo Joget Bareng Denny Caknan di Depan SBY dan AHY saat Kampanye Demokrat
Prabowo yang sempat diisukan sakit berjoget bersama bintang tamu Denny Caknan diiringi lagu kartonyono medot janji.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Debat Ketiga Pilpres, Ganjar Cerita Saat Bertemu Istri Jenderal Hoegeng Bicara Kondisi Polisi
Ganjar mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia terkait keamanan.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Pamungkas, Direktur TPN Charles Honoris: Ganjar Tak Perlu Wacana, Banyak Rekam Jejak
"Mas Ganjar tidak perlu mengarang-ngarang cerita atau sekedar berwacana,” ujar Charles
Baca Selengkapnya5 Nama Pelawak yang Sukses di Dunia Politik, Terbaru Komeng Hingga Denny Cagur
Nama Komeng menjadi salah satu pelawak yang paling fenomenal. Komeng memecahkan rekor raihan suara anggota DPD terpilih di Jawa Barat dan nasional.
Baca SelengkapnyaPanelis Debat Capres Ada yang dari Unhan, TPN Ganjar-Mahfud: Mudah-mudahan Tidak Bocor
Dia berharap agar para panelis tidak membocorkan pertanyaan-pertanyaan kepada salah satu pasangan calon yang akan mengikuti debat nanti.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Capres Kelima, TPN: Ganjar Sangat Menguasai Karena Sering Temui Rakyat
Dibandingkan calon lain, Ganjar dinilai lebih sering bertemu masyarakat
Baca SelengkapnyaDenny JA Ungkap Angka yang Dibutuhkan Ganjar atau Anies Untuk Lolos Putaran 2
Data itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Baca Selengkapnya