Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MUI Jatim: Wakil Wali Kota Surabaya baru bangun tidur

MUI Jatim: Wakil Wali Kota Surabaya baru bangun tidur Gang Dolly. ©2013 Merdeka.com/Moch Andriansyah

Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengutuk keras upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menghadang upaya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menutup lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, Gang Dolly dan Jarak.

Ironisnya lagi, Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana juga ikut 'latah' menolak rencana penutupan lokalisasi yang didirikan oleh Nonik Belanda, Tante Dolly itu, pada 19 Juni atau 10 hari sebelum bulan puasa tahun ini.

Bahkan, atas sikap penolakan Whisnu yang juga Ketua DPC Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) itu, MUI Jawa Timur menganggapnya seperti orang baru tersadar dari tidur.

"Pak Whisnu itu baru bangun tidur. Jadi tidak sadar atas penolakannya itu. Kalau dia mengatakan tidak pernah dilibatkan dalam pembicaraan terkait rencana ini (penutupan Gang Dolly dan Jarak), lah wong dia baru saja dilantik sebagai wakil wali kota," terang Sekretaris MUI Jawa Timur, M Yunus usai menemui Risma bersama-sama dengan Ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur, Rabu (14/5).

Menurut Yunus, rencana penutupan Gang Dolly dan Jarak, sudah dicanangkan sejak tahun 2010. Sehingga, kata dia, rencana penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu, sudah sangat matang.

"Kalau dia (Whisnu) menganggap rencana ini kurang matang dan terburu-buru, ya dia itu baru bangun tidur, wong rencananya sudah lama. Saat dia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya, dia aktif ikut menghadiri acara penutupan lokalisasi, saya punya rekaman videonya." kata Yunus.

"Kalau sekarang dia beralih status sebagai wakil wali kota dan berubah pandangan, ya dia itu baru bangun tidur," sambung dia.

Di temui terpisah, tepatnya di ruang kerja Whisnu yang berada di depan ruang kerja Risma, putra mantan Sekjen PDIP, almarhum Soetjipto itu menanggapi santai. "Ya silakan tanya ke warga di lokalisasi Dolly. Apakah benar-benar ada sosialisasi, apakah ada pertemuan dengan warga? Warga tahunya Dolly ditutup ya dari media massa yang saat ini sedang ramai," sanggah Whisnu.

Menurutnya, selama ini Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang diperintahkan Risma untuk turun ke lapangan tidak maksimal.

"Data yang diterima Ibu Wali itu tidak semua benar. Wong mereka tidak pernah turun ke lapangan. Saat saya menemui warga, kata kuncinya mereka tidak menolak penutupan, tapi ditunda dulu lah. Karena mereka belum siap. Mereka masih menggantungkan perekonomiannya dari lokalisasi itu," papar dia.

Whisnu juga menerangkan, kalau saat ini, wali kota tengah memerintahkannya untuk mengagendakan pertemuan dengan warga sekitar Dolly.

"Siang ini saya akan menemui camat setempat, kapan warganya siap untuk menggelar pertemuan. Kita akan menampung semua aspirasi mereka terkait masalah ini. Intinya saya ingin menyelamatkan warga saya. Karena harus ada kepastian pengganti sumber perekonomian warga," tandas dia

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya
Punya Kantor Mewah di Surabaya, Santri Pengusaha Tambang yang Tak Pernah Tampil Perlente Ini Dikenal Dermawan

Punya Kantor Mewah di Surabaya, Santri Pengusaha Tambang yang Tak Pernah Tampil Perlente Ini Dikenal Dermawan

Setiap Jumat, ia bersedekah di Surabaya, Gresik, dan Situbondo

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin

Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin

Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur

Baca Selengkapnya
Kronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi

Kronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi

Supiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Wanita Muda Dibunuh di Depok, Terduga Pelaku Sempat Telepon Ibunya: Di Rumah Ada Perempuan Saya Cekik

Wanita Muda Dibunuh di Depok, Terduga Pelaku Sempat Telepon Ibunya: Di Rumah Ada Perempuan Saya Cekik

Wanita muda yang ditemukan tergeletak di tempat tidur dan hingga kini belum diketahui identitasnya.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Kita Mohon Pak Jokowi Akhiri Jabatan dengan Netral

Cak Imin: Kita Mohon Pak Jokowi Akhiri Jabatan dengan Netral

Menurut Cak Imin, ketidaknetralan dalam Pemilu akan merusak demokrasi.

Baca Selengkapnya