MUI Jatim: Wakil Wali Kota Surabaya baru bangun tidur
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengutuk keras upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menghadang upaya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menutup lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, Gang Dolly dan Jarak.
Ironisnya lagi, Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana juga ikut 'latah' menolak rencana penutupan lokalisasi yang didirikan oleh Nonik Belanda, Tante Dolly itu, pada 19 Juni atau 10 hari sebelum bulan puasa tahun ini.
Bahkan, atas sikap penolakan Whisnu yang juga Ketua DPC Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) itu, MUI Jawa Timur menganggapnya seperti orang baru tersadar dari tidur.
"Pak Whisnu itu baru bangun tidur. Jadi tidak sadar atas penolakannya itu. Kalau dia mengatakan tidak pernah dilibatkan dalam pembicaraan terkait rencana ini (penutupan Gang Dolly dan Jarak), lah wong dia baru saja dilantik sebagai wakil wali kota," terang Sekretaris MUI Jawa Timur, M Yunus usai menemui Risma bersama-sama dengan Ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur, Rabu (14/5).
Menurut Yunus, rencana penutupan Gang Dolly dan Jarak, sudah dicanangkan sejak tahun 2010. Sehingga, kata dia, rencana penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu, sudah sangat matang.
"Kalau dia (Whisnu) menganggap rencana ini kurang matang dan terburu-buru, ya dia itu baru bangun tidur, wong rencananya sudah lama. Saat dia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya, dia aktif ikut menghadiri acara penutupan lokalisasi, saya punya rekaman videonya." kata Yunus.
"Kalau sekarang dia beralih status sebagai wakil wali kota dan berubah pandangan, ya dia itu baru bangun tidur," sambung dia.
Di temui terpisah, tepatnya di ruang kerja Whisnu yang berada di depan ruang kerja Risma, putra mantan Sekjen PDIP, almarhum Soetjipto itu menanggapi santai. "Ya silakan tanya ke warga di lokalisasi Dolly. Apakah benar-benar ada sosialisasi, apakah ada pertemuan dengan warga? Warga tahunya Dolly ditutup ya dari media massa yang saat ini sedang ramai," sanggah Whisnu.
Menurutnya, selama ini Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang diperintahkan Risma untuk turun ke lapangan tidak maksimal.
"Data yang diterima Ibu Wali itu tidak semua benar. Wong mereka tidak pernah turun ke lapangan. Saat saya menemui warga, kata kuncinya mereka tidak menolak penutupan, tapi ditunda dulu lah. Karena mereka belum siap. Mereka masih menggantungkan perekonomiannya dari lokalisasi itu," papar dia.
Whisnu juga menerangkan, kalau saat ini, wali kota tengah memerintahkannya untuk mengagendakan pertemuan dengan warga sekitar Dolly.
"Siang ini saya akan menemui camat setempat, kapan warganya siap untuk menggelar pertemuan. Kita akan menampung semua aspirasi mereka terkait masalah ini. Intinya saya ingin menyelamatkan warga saya. Karena harus ada kepastian pengganti sumber perekonomian warga," tandas dia
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaSosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaPunya Kantor Mewah di Surabaya, Santri Pengusaha Tambang yang Tak Pernah Tampil Perlente Ini Dikenal Dermawan
Setiap Jumat, ia bersedekah di Surabaya, Gresik, dan Situbondo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Baca SelengkapnyaKronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi
Supiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.
Baca SelengkapnyaWali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaWanita Muda Dibunuh di Depok, Terduga Pelaku Sempat Telepon Ibunya: Di Rumah Ada Perempuan Saya Cekik
Wanita muda yang ditemukan tergeletak di tempat tidur dan hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Kita Mohon Pak Jokowi Akhiri Jabatan dengan Netral
Menurut Cak Imin, ketidaknetralan dalam Pemilu akan merusak demokrasi.
Baca Selengkapnya