MUI Ingatkan Jangan Politisasi Poligami, Bisa Lukai Perasaan Umat Islam
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta tidak ada politisasi isu SARA, khususnya tentang poligami untuk kepentingan politik. Waketum MUI Zainut Tauhid mengatakan, poligami merupakan fenomena sosial yang tidak bisa dipungkiri bahwa hal itu bersentuhan dengan keyakinan dan syariat agama Islam.
"Ketika hal itu dieksploitasi untuk kepentingan politik, maka dipastikan menimbulkan ketersinggungan dan melukai perasaan umat Islam," kata Zainut lewat keterangan tertulis diterima, Selasa (18/12).
Zainut menerangkan, dalam pemahaman umat Islam, poligami adalah sebuah hal yang diyakini dan diimani bahwa memiliki istri lebih dari satu adalah salah satu syariat yang terdapat dalam ajaran Islam.
Namun, saat hal itu sudah dipolitisir, poligami bisa menjadi isu yang membenturkan, memecah belah persatuan dan kesatuan antar keyakinan.
"Hal itu rentan menimbulkan konflik dan mengganggu harmoni kehidupan antar umat beragama," jelas dia.
Karenanya, MUI mengajak semua pihak khususnya para elit politik untuk menghindari cara berpolitik seperti demikian. Kepada KPU dan BAWASLU, MUI meminta untuk bertindak tegas kepada para peserta Pemilu yang melakukan hal tersebut.
"Jadi hindari politik SARA sehingga Pemilu berjalan dengan damai, bersih dan dan aman," pungkas Zainut.
Reporter: M Radityo Priyasmoro
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaPenelitian: Orang Rela Abaikan Moral Demi Kepentingan Politik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaMenkominfo meyakinkan revisi UU jilid II, bukan untuk mengkriminalisasi masyarakat yang menyampaikan kritik dan pendapat.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat merenggang karena perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPerkembangan politik nasional kian menunjukkan tanpa rasa malu.
Baca SelengkapnyaRasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca Selengkapnya