MUI Bone Sebut Aliran Puang Nene Menyimpang dari Aqidah

Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan telah melakukan klarifikasi terhadap kelompok Al Mukarram Al Khaerat Segitiga Emas Sunda Nusantara yang dipimpin Walinono atau Puang Nene. Hasil klarifikasi, terungkap aliran Puang Nene tidak melarang pengikutnya salat, tetapi ajarannya dianggap menyimpang dari aqidah.
Ketua MUI Bone, Prof Amir HM mengatakan sejak informasi aliran Puang Nene viral karena dituding melarang pengikutnya melaksanakan salat, pihaknya langsung turun ke lapangan. Berdasarkan hasil pendalaman, MUI Bone menemukan sejumlah fakta-fakta terkait aliran ini.
"MUI Kabupaten Bone menyatakan kelompok besutan Puang Nene atau Walinono menyimpang dari aqidah agama Islam. Meski isu aliran ini tidak mewajibkan pengikutnya salat belum benar adanya," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (28/3).
Sementara terkait isu pimpinan aliran tersebut melarang pengikutnya salat Jumat juga tidak benar. Ia menduga informasi tersebut muncul karena adanya pengikut aliran tersebut tidak salat Jumat.
"Mungkin ada sebagian masyarakat melihat mereka jarang salat Jumat. Padahal bisa jadi mereka salat di masjid lain atau musafir sehingga tidak sempat melaksanakannya," jelasnya.
Amir mengaku berdasarkan hasil keterangan para pengikutnya, aliran ini hanya melakukan tarekat dan tasawuf pada malam hari. Amir menegaskan telah mengirimkan dai untuk mengisi kegiatan keagamaan sebagai tindak pembinaan terhadap pengikut aliran Puang Nene.
"Kami juga sedang melakukan pembinaan dengan mengirim dai kami dari MUI Kecamatan Libureng untuk Khutbah Jumat dan berceramah selama bulan Ramadhan di masjid tempat mereka salat," ujarnya.
Meski tidak ditemukan kesesatan dalam ajaran, MUI Bone menemukan adanya penyimpangan dari segi aqidah. Alasannya, aliran ini melakukan hal yang mengarah pada kemusyrikan dengan melakukan ritual sesajen di sungai.
"Memang ada ajaran menyimpang yang mengarah pada penyembahan berhala," katanya.
"Persoalan syirik, saya kira masih banyak terjadi di mana-mana di masyarakat kita. Sehingga tugas dai harus menyampaikan dakwah tentang tauhid. Tauhid menjadi perkara yang sulit bahkan sejak zaman dahulu sehingga nabi berkata yang paling berat saya hadapi dari umatku adalah masalah kemusyrikan," ucapnya.
Sebelumnya, Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi meminta agar ulama turun memberikan pembinaan kepada kelompok tersebut. Fahsar mengaku sudah mendengar keberadaan kelompok Al-Mukarrama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara di Dusun Pape, Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng yang dianggap oleh warga mengajarkan aliran sesat.
"Harus diselidiki dan diberikan pembinaan, jangan dibiarkan berkepanjangan. Di sinilah peran ulama kita yang harus segera turun tangan melakukan pembinaan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (24/3).
Meski demikian, kata politisi Partai Golkar ini, jika kelompok Al-Mukarrama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara dipastikan sesat maka akan ditertibkan.
"Apabila ini terbukti menyesatkan dan keluar dari syariat agama kita maka ini harus segera di tertibkan," tegasnya.
Sekadar diketahui, Ketua Karang Taruna Kecamatan Libureng, Andi Idhil mengatakan kelompok Puang Nene dinilai sesat oleh warga sekitar karena pengikutnya menganggap Puang Nene adalah nabi. Penyimpangan ajaran lainnya, Puang Nene juga melarang pengikutnya untuk salat Jumat.
"Warga melapor ke pihak desa kalau ada kelompok yang sudah menyimpang karena tidak atau dilarang salat Jumat," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/3).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Najamuddin meminta agar pemerintah dan kepolisian untuk turun mengambil tindakan. Ia menyebut pihaknya menunggu laporan apakah kelompok tersebut menyebarkan aliran sesat atau tidak.
"Kalau melarang pengikutnya salat Jumat sudah pasti sesat, Tapi kita tunggu dulu laporannya seperti apa, sebelum kita mengeluarkan maklumat untuk kelompok itu," tuturnya.
Prof Najamuddin menjelaskan tugas MUI adalah untuk menjelaskan hukumnya jika muncul aliran sesat. Untuk penindakan, kata Prof Najamuddin, merupakan ranah pemerintah dan kepolisian.
"MUI itu tugasnya menjelaskan hukumnya kalau ada begini. Sementara yang mengambil tindakan adalah pemerintah. Bukan kita yang mengambil tindakan, kami hanya menjelaskan bagaimana sikap dalam Islam kalau ada yg begini," tegasnya.
Terpisah, Ketua MUI Bone, Prof Muh Amir mengatakan belum menelusuri terkait kelompok Puang Nene tersebut. Meski demikian, ia sudah membaca berita terkait keberadaan kelompok Puang Nene yang diduga mengajarkan aliran sesat.
"Terus terang saya baru dapat info ini dan MUI belum sempat telusuri. Tapi kami berharap aparat penegak hukum untuk pro aktif menelusuri kelompok ini. Jika bertentangan dengan rukun Islam dan Iman maka harus segera ditindak," sebutnya.
Jika dipastikan sesat, kata Amir, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap kelompok tersebut, khususnya pengikutnya. Jika tidak berubah, MUI menyerahkan kepada polisi untuk bertindak.
"Kalau sudah sampai mengganggu ketentraman dan kedamaian di masyarakat, sudah seharusnya polisi bertindak," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Potret Gagah Doni Monardo Bareng Prabowo & Jenderal Besar Nasution, Kompak Pakai Baret Merah
Prabowo mengenang kepergian Doni Monardo dengan mengunggah sebuah foto dirinya dengan almarhum yang sedang mengawal Jenderal Besar A.H. Nasution.
Baca Selengkapnya


Makin Langsing & Glowing, Potret Nagita Slavina yang Kini Makin Getol Olahraga Selalu Curi Perhatian
Tidak dapat dipungkiri bahwa Gigi sudah menjadi sorotan publik karena penampilannya yang semakin ramping.
Baca Selengkapnya


Nagita Slavina Jenguk Baby Azura Anak Aurel Hermansyah, Momen Kebersamaan Rayyanza dan Ameena Malah Bikin Salfok
Di tengah kesibukannya bekerja dan juga olahraga, Nagita menyempatkan waktu untuk menjenguk Baby Azura anak kedua Aurel Hermansyah
Baca Selengkapnya


Mewah dan Keren Abis, 10 Potret Kantor Baru Rans Milik Raffi Ahmad yang Bikin Takjub - Karyawan Auto Betah
Dengan adanya taman vertikal, suasana ruangan menjadi lebih hidup dan mempesona.
Baca Selengkapnya


Cantiknya Agnez Mo Hadiri Konferensi di Dubai, Tampil Anggun Dalam Balutan Busana Batik
Agnez Mo hadir di Dubai untuk mengikuti event COP 28 UAE yang diselenggarakan di sana.
Baca Selengkapnya

Ada Sungai Bersih di Jakarta, Viewnya Dikelilingi Gedung Tinggi Bak Luar Negeri
Sungai ini mempercantik tampilan Jakarta di antara gedung-gedung bertingkat
Baca Selengkapnya

Momen Ibu Baru Belajar Memasak Nasi, Dedi Mulyadi 'Generasi Sekarang Enggak ada yang Bisa Ngejo'
Terbaru, Kang Dedi memamerkan momen saat istrinya sedang belajar memasak nasi. Penasaran seperti apa momennya?
Baca Selengkapnya

Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta
Bahlil menyindir Anies Baswedan yang dianggap lebih cocok maju sebagai Calon Gubernur dari pada maju di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

Temui Pelaku UMKM di Makassar, Sandiaga Uno Gandeng Anak Ganjar Pranowo
Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Sandiaga Salahuddin Uno mengampanyekan pasangan nomor urut tigadi Makassar. Putra Ganjar Pranowo, Muh Zinedine A
Baca Selengkapnya

Cak Imin Ingin Sertifikasi Halal Kembali Jadi Kewenangan MUI
Cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berjanji akan mengembalikan kewenangan menerbitkan sertifikat halal kepada MUI.
Baca Selengkapnya

Mahfud Ungkap Pesan Megawati saat Memilihnya Jadi Cawapres
Calon Wakil Presiden nomor urut tiga, Mahfud MD mengungkap pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ketika memilihnya sebagai cawapres.
Baca Selengkapnya

Ada Reuni 212 di Monas, Polisi Rekayasa Lalu Lintas Mulai Sabtu Dini Hari
Ditlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca Selengkapnya