Muhammadiyah Minta Jemaah Sakit Pakai Masker Jika Mau Salat di Masjid
Merdeka.com - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, seiring adanya wabah virus corona Covid-19, pihaknya tidak mengeluarkan imbauan larangan salat berjamaah di masjid/musala. Tetapi, bagi orang yang sakit agar memiliki kesadaran untuk berupaya tidak menulari orang lain.
"Saya rasa tidak perlu begitu. Yang merasa dirinya sakit mengantisipasi saja," kata Mu'ti saat ditanya ada tidaknya imbauan Muhammadiyah agar masyarakat tidak salat jamaah di masjid saat sakit, dikutip dari Antara, Sabtu (14/3).
Dia menyarankan, jamaah yang sedang tidak dalam kondisi bugar terutama karena gejala flu, batuk, demam dan sejenisnya jika ke masjid atau musala untuk menggunakan masker. Bagi yang merasa kurang sehat sebaiknya juga tidak takut memeriksakan diri ke dokter.
Jika tubuh dalam kondisi baik, kata dia, warga Muhammadiyah agar menjaga kebugaran dengan meminum vitamin atau tindakan perlu lainnya agar tetap sehat sehingga tidak mudah terjangkiti penyakit.
"Dengan masker atau meminum vitamin, jangan solusinya tidak ke masjid, nanti semua orang ini tidak beribadah semua. Kan kita tidak tahu kapan wabah ini akan selesai," katanya.
Mu'ti menekankan, jamaah harus memiliki kesadaran sendiri tanpa harus dilarang ke masjid. Intinya adalah jamaah jika memiliki penyakit maka harus berupaya agar virusnya tidak menular kepada orang lain seperti menggunakan alat pelindung.
Sekum PP Muhammadiyah mengatakan, penting bagi masyarakat untuk tidak ketakutan berlebihan terhadap virus corona penyebab COVID-19 sampai enggan berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
"Ada pemahaman di masyarakat yang tertular virus corona itu mati, tidak begitu. Kena virus corona iya, tapi masih bisa disembuhkan. Ini penting dipahami karena ada ketakutan bahwa terinfeksi corona kemudian meninggal. Kena virus corona itu bisa menimbulkan daya tahan tubuh kita menurun, tapi kemungkinan untuk sembuh itu masih besar kalau bisa ditangani sejak dini," katanya.
Hal terpenting, kata dia, masyarakat agar tetap menjaga kebersihan dan kesehatan kemudian saling menguatkan sehingga tumbuh optimisme dalam menjalani kehidupan sehari-hari di tengah wabah corona di berbagai belahan dunia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situasi Masjidil Haram pada hati pertama pun nampak penuh dengan jamaah yang ingin menghabiskan waktu
Baca SelengkapnyaPisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulan suci Ramadan rupanya tak membuat sebagian orang insaf dalam melakukan hal buruk.
Baca SelengkapnyaVideo pelaku menyamar sebagai jemaah perempuan dan diamankan pengurus masjid viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDi balik kemegahannya, ternyata masjid tersebut merupakan gagasan dari ayah seorang pensiunan jenderal TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaMeski menjalankan ibadah Ramadan lebih awal dari pemerintah dan Muhammadiyah, para jemaah tetap menggelar salat tarawih dengan khusyuk.
Baca SelengkapnyaRamadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.
Baca SelengkapnyaSalat tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat (8/3) mendatang.
Baca Selengkapnya