Motivator Julianto Eka Putra Hadapi Tuntutan Perkara Asusila, Massa Demo di PN Malang
Merdeka.com - Sidang dugaan kekerasan seksual dengan terdakwa motivator sekaligus pemimpin Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Julianto Eka Putra di Pengadilan Negeri (PN) Malang memasuki agenda pembacaan tuntutan, Rabu (20/7). Sidang ke-20 ini diwarnai aksi demo ratusan orang.
Para pengunjuk rasa menggelar aksi simpati di pintu masuk PN Malang, Jalan Raden Intan Kota Malang. Massa terdiri dari para aktivis LSM Perlindungan Anak, simpatisan dan alumni SPI.
Massa membentangkan berbagai spanduk dan poster yang meminta majelis hakim menghukum setimpal bagi pelaku tindak kekerasan seksual. Massa juga menggelar orasi bergantian serta mengisi waktu dengan mendengarkan alunan musik.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait berada di antara para massa di depan pagar. Dia berkesempatan memberikan orasi di depan massa.
"Kita di sini mendorong agar Julianto Eka Putra dituntut setimpal atas perbuatannya," tegas Arist dalam orasinya, Rabu (20/7).
Sidang Digelar Tertutup
Hanya perwakilan massa yang diperbolehkan memasuki kompleks pengadilan negeri. Petugas tampak menyeleksi dan meminta pengunjung yang hendak memasuki pengadilan untuk mengisi buku tamu.
Polisi juga melakukan penjagaan secara ketat di sekitar lokasi, selain juga mengatur arus lalu lintas di depan PN Malang.
Sidang digelar pukul 10.00 WIB, terlihat kehadiran Hotma Sitompul, Pengacara Julianto Eka Putra memasuki lokasi sidang di Ruang Sidang Cakra. "Nanti dulu ya sidang dulu ya," kata Hotma memasuki ruang sidang.
Hingga pukul 10.10 WIB belum nampak kehadiran terdakwa kendati perangkat persidangan telah memasuki Ruang Cakra. Layaknya perkara asusila lain, sidang ini digelar tertutup.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca Selengkapnya“Pemungutan suara Lanjutan (PSL) akan dilaksanakan tanggal 24 Februari di 17 TPS,” kata anggota KPU DKI Jakarta Nelvia Gustina
Baca SelengkapnyaMK sebelumnya menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres 2024 diajukan Anies-Cak Imin maupun Ganjar dan Mahfud.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pagi hari jadi waktu yang pas untuk mengobarkan kembali semangat dan membentuk harapan baru sebagai motivasi dalam melalui hari.
Baca SelengkapnyaSaat ini aksi demo tersebut sudah selesai. Mereka tidak sampai masuk ke dalam kampus karena diadang oleh petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaTujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal Maruli Simanjuntak terjun langsung saat ratusan anggota TNI-Polri dikerahkan ke Sungai Krukut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, 84 pemilih tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Khusus (DPK) maupun DPTb.
Baca Selengkapnya