Motif Pembunuhan Perempuan di Apartemen Margonda Depok Sakit Hati
Merdeka.com - Polisi menangkap FM (37), pembunuh perempuan berinisial AO (36), di Apartemen Margonda Residence, Depok, Jawa Barat. Dari hasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan itu sudah direncanakan pelaku lantaran kesal dengan korban.
"Motifnya sakit hati," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8).
Yusri menerangkan, pelaku dengan korban sudah saling mengenal dekat sejak tiga tahun yang lalu. Namun, AO ternyata juga menjalin hubungan dengan orang lain.
"Pelaku marah dan cemburu karena korban AO susah untuk dinasehati agar jangan berhubungan dengan orang lain, yang akhirnya pelaku merencanakan untuk memberi pelajaran keras kepada korban AO," ucap dia.
Yusri menerangkan, pelaku kemudian mengajak korban untuk membicarakan hubungan mereka di Apartemen Margonda Residence V. Saat itu, pelaku sudah menyiapkan palu karet dan lakban yang dimasukkan ke dalam tas jinjing.
"Mereka membicarakan masalah agar korban jangan berhubungan dengan pria lain. Ketika tersangka menasehati, korban ngeyel sehingga membuat tersangka merasa emosi yang akhirnya melakukan penganiayaan," ujar dia.
Yusri menerangkan, korban dianiaya hingga meninggal dunia. Tak cuma itu, pelaku juga mengasak barang-barang milik korban.
"Pelaku mengambil handphone dan cincin yang ada di tas korban serta kunci kontak sepeda motor, lalu pergi keluar kamar dan ke parkiran untuk mengambil sepeda motor milik korban," tandas dia.
Sebelumnya, sesosok jasad perempuan ditemukan di salah satu kamar Apartemen Margonda Residence 5, Depok, Jawa Barat. Diduga perempuan berinisial AO (36) itu korban pembunuhan.
Polres Metro Depok mendapatkan laporan dari pengelola Apartemen terkait penemuan jasad diduga korban pembunuhan tersebut pada Selasa malam 4 Agustus. Korban ditemukan dalam keadaan telungkup di atas ranjang serta kaki dan tangan dalam kondisi terikat ke belakang.
Polisi menemukan luka di bagian kepala belakang dan kening korban. Selang sehari kemudian pelaku menangkap pelaku FM di Bekasi, Jawa Barat.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Fakta Keji Tersangka Pembunuhan Mahasiswi Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil 1 Dibunuh
Pelaku meminta korban untuk menjemputnya di rumah, kemudian melakukan aksi pemerkosaan.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen, Tetangga Sebut Korban Sempat Didatangi Penagih & Pinjam Uang
Tetangga menyebut, korban sekeluarga sudah hampir dua tahun tak menghuni unit apartemen itu. Tiba-tiba datang untuk bunuh diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan
Polisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemerkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Pelaku dan Korban Kenalan Lewat Medsos 4 Bulan Lalu
Ketika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaKronologi Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Berawal dari Pelaku Memaksa Hubungan Intim dengan Korban
Aksi bejat pelaku ingin menyetubuhi korban pun terjadi, meski KRA tetap berusaha menolak.
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa
Pria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.
Baca SelengkapnyaBegini Keseharian KRA, Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan di Depok
Setiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca Selengkapnya