Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Motif pembakar 7 sekolah di Palangka Raya cari perhatian gubernur

Motif pembakar 7 sekolah di Palangka Raya cari perhatian gubernur Kombes Martinus Sitompul. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Mabes Polri sudah menetapkan sembilan orang tersangka yang diduga telah melakukan pembakaran terhadap tujuh Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dari sembilan tersangka tersebut, satu diantaranya merupakan anggota DPRD dari fraksi Gerindra dan satu lagi merupakan sopirnya.

Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan bahwa total sudah ada sembilan tersangka terkait pembakaran tersebut. Saat ini tersangka tersebut sudah ditahan di Polda Metro Jaya menjadi tahanan Bareskrim Polri.

"Terkait dengan kasus yang terjadi di Palangkaraya ada 7 Sekolah Dasar yang dibakar. Kita sudah menetapkan 9 orang sebagai tersangka, salah satunya adalah yang berinisial YB (Yansen Binti) yang ditahan sejak kemarin dan dibawa ke Bareskrim Polri dan saat ini sudah dilakukan penahanan," ujar Martinus di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (6/9).

Dalam kasus pembakaran ini, YB yang merupakan anggota DPRD, sangat mempunyai peran yang sangat penting. YB diduga yang memberikan dana dan menyuruh beberapa untuk melakukan pembakaran terhadap tujuh SD dan satu SMK.

"YB sendiri merupakan anggota DPRD yang berperan dalam kasus ini memberi dana dan menyuruh beberapa tersangka untuk melakukan pembakaran," ujarnya.

Lebih dalam, Martinus menjelaskan motif yang dilakukan oleh YB untuk menyuruh delapan tersangka lainnya untuk membakar sekolah, karena YB ingin mendapatkan perhatian khusus dari sang Gubernur Kalimantan Tengah.

"Hal ini didasarkan pada motif yang bersangkutan ingin mendapatkan perhatian dari Gubernur Kalimantan Tengah, tentu pernyataan dan keterangannya yang disampaikan akan kita uji dengan fakta-fakta yang ada sehingga kita bisa membuat suatu struktur sangkaan terhadap yang bersangkutan bahwa benar atau Ada hal lain," jelasnya.

"Yang perlu kita tambahkan untuk bisa mengungkap motif sebenarnya seperti apa. Namun saat ini didasarkan kepada yang bersangkutan tersangka ini ingin mendapat perhatian dari Gubernur Kalimantan Tengah, terkait dengan pengadaan proyek ya," sambung Martinus.

Sampai saat ini, polisi menyebut bahwa pembakaran terhadap sekolah murni perbuatan kriminal. Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan pasal 187 KUHP dengan ancaman hukum paling lama lima tahun penjara.

"Kita akan terus mendalami pemeriksaan ini. Iya sampai saat ini murni kriminal, karena ada peristiwa melawan hukum melakukan pembakaran sekolah tentu kita kenakan pasal 187 ancaman udah lebih dari 5 tahun penjara," tandasnya.

Sebagai informasi, Kebakaran yang melanda delapan sekolah di Palangkaraya selama periode Juli awalnya terjadi Selasa (4/7). Peristiwa awal itu menimpa SDN 1 Palangka. Kebakaran kembali terjadi di SD Negeri 4 Menteng di Jalan Thamrin, Jumat (21/7) pukul 13.00 Wib, disusul SD Negeri 4 Langkai di jalan Ais Nasution, Jumat (21/7) pukul 15.00 Wib.

Kemudian di SD Negeri 1 Langkai,terjadi pada Sabtu (22/7) pukul 02.00 Wib dan SD Negeri 5 Langkai di jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu (22/7) pukul 03.00 Wib.

Tiga kebakaran terakhir terjadi di SDN 8 Palangkaraya pada Sabtu (29/7) sekira pukul 18.10 Wib. Selanjutnya pada Minggu (30/7) dini hari sekira pukul 03.00 Wib kebakaran kembali melanda SDN 1 Menteng yang mana pada kejadian ini sejumlah ruang sekolah SMK YPSEI Palangkaraya juga terdampak.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk

11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk

Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang

Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang

Selain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Terpidana Perkara  Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar

Terpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar

Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Sosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat

Sosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat

Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam

Baca Selengkapnya