Monyet liar di kawasan Kampus Unika Semarang boleh diburu
Merdeka.com - Kawanan monyet liar yang masuk ke permukiman dan kawasan kampus Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang boleh dibunuh, jika mengancam keselamatan warga. Monyet yang berasal dari kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo tersebut tidak masuk dalam binatang lindung.
Kepala BKSDA Jawa Tengah, Suharman mengatakan, sesuai PP Nomor 8 Tahun 2015 monyet diperbolehkan untuk dibunuh. "Monyet itu bukan termasuk hewan yang dilindungi, tidak ada kaitan hukum sama sekali yang mengatur soal ekosistem monyet ekor panjang. Monyet yang mengganggu warga boleh ditembak," ungkap Suharman saat ditemui di kantornya Jalan Suratmo, Manyaran, Selasa (3/4).
Menurutnya membunuh monyet hanya menjadi masalah etika, karena yang berkembang di tengah masyarakat monyet punya karakter mirip dengan manusia.
"Jadi sama seperti kasus orang menembak kucing di Yogyakarta. Itu juga tidak ada masalah dari sisi hukum. Karena jika membahayakan keselamatan manusia, memang bisa dibinasakan," paparnya. Meski begitu, Suharman mengaku belum ada laporan terkait serangan monyet di Semarang.
Dikatakan, BKSDA pekan depan akan menggelar pertemuan dengan para pecinta hewan, dinas-dinas terkait dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membahas penanganan serangan monyet yang terjadi hampir merata di seluruh Indonesia.
"Mengingat semua daerah belakangan ini muncul gangguan yang diakibatkan kawanan monyet di rumah-rumah warga. Maka kami akan menyikapi hal ini setelah menggelar pertemuan dengan stakeholder terkait pekan depan," jelasnya.
Tarsisius Suharyono, Kepala Resort Konservasi Wilayah Semarang menyarankan kepada warganya agar jangan lagi memberi makan kepada monyet yang turun gunung. Menurutnya, seekor monyet jantan sehari bisa kawin sampai 30 kali.
"Bisa dibayangkan kalau mereka diberi makan terus. Habitatnya tentu meningkat pesat dan bisa membentuk koloni baru," ujarnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan kawanan kera mulai masuk ke permukiman warga di sekitar HutaTinjomoyo. Mereka diduga kehabisan bahan makanan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kawanan Begal yang Tikam Sejoli Mahasiswa Unsri hingga Tewas Terungkap, Begini Ciri-Cirinya
Polisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaSepi Orderan Perempuan Ojol Ini Melipir ke Kampus UIN Tempatnya Dulu Kuliah 'Jadi Kangen Masa-masa Jadi Mahasiswi'
Kisah seorang ojol perempuan yang tiba-tiba rindu kuliah saat ngetem di kampusnya mendapat banyak sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan
Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaSederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil
Tujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaSyok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaPerkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaMomen Ukhti Berparas Imut Pergi Kajian, Tak Disangka Aslinya 'Sangar' Profesinya Polwan Reskrim
Bahkan, dia bukan merupakan sosok sembarangan di ruang lingkup profesinya tersebut.
Baca Selengkapnya