Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Modus tersangka pencabulan, suka royal dan mengajari mengaji

Modus tersangka pencabulan, suka royal dan mengajari mengaji Duda cabuli 12 anak di Aceh. ©2016 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Tersangka MD (40) menggunakan berbagai modus untuk mencabuli bocah berusia 12 tahun warga Kecamatan Kota Baru, Aceh Besar. Mulai dari memberi hadiah, uang, membelikan baju dan sepatu bola, mengajak latihan sepak bola hingga mengajarkan mengaji kepada korban.

MD melakukan perbuatan hina terhadap korban sejak tahun 2011 hingga 2015. Baru kemudian terbongkar 1 Maret 2016 lalu gara-gara tersangka menuduh korban mencuri bebek miliknya.

"Bahkan tersangka juga mengajarkan mengaji kepada korban. Ini semua modus yang dilakukan tersangka," kata Direskrimum Polda Aceh Kombes Pol Nurfallah di Mapolda Aceh, Rabu (2/3).

Kata Nurfallah, semua pemberian itu dilakukan tersangka agar korban mau melakukan lagi, sesuai dengan keinginan tersangka. Perbuatan terlarang ini sering dilakukan di gubuk, di sawah, kebun dan juga rumah milik tersangka.

Korban pencabulan berusia antara 11 sampai dengan 17 tahun semua jenis kelamin laki-laki. Saat hendak melakukan perbuatan cabulnya, biasanya tersangka merayu dan membujuk korban. Seperti memberikan hadiah, memberikan uang dan mengajak bermain bersama tersangka.

"Tersangka tidak pernah mengancam. Kalau tersangka suka sama korban itu dan selalu mau diajak, tersangka bahkan memberikan uang sampai Rp 50 ribu, yang lainnya ada juga yang diberikan uang hanya Rp 10 ribu," jelasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol T Saladin mengatakan, kepada orang tua untuk mengawasi gerak gerik anaknya masing-masing. Bila terdapat hal-hal yang ganjil, agar segera memeriksanya dengan hati-hati.

"Orang tua berperan penting bisa mencegah pencabulan terjadi," kata T Saladin.

Mantan Kapolres Bireuen ini meminta kepada orang tua, agar setiap harinya berkomunikasi dengan anaknya. Baik saat hendak berangkat sekolah maupun pulang sekolah.

"Orang tua harus memonitor anaknya setiap hari, agar bisa terhindari dari pencabulan itu," tukasnya.

T Saladin juga meminta kepada seluruh orang tua, bila ada anaknya menjadi korban pelecehan seksual, diharapkan agar tidak segan-segan untuk melapor kepada pihak kepolisian. Baik melalui Polsek, Polres maupun ke Polda Aceh.

"Kita akan lindungi yang melaporkan itu. Kita tidak akan bongkar indentitas yang melaporkan itu," tutupnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo

Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo

Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Ngamplop saat Jenguk Tetangga Sakit di Sumedang, Uang yang Terkumpul Bisa untuk Beli Kendaraan

Uniknya Tradisi Ngamplop saat Jenguk Tetangga Sakit di Sumedang, Uang yang Terkumpul Bisa untuk Beli Kendaraan

Tradisi ini unik, karena uang sumbangan jenguk bisa untuk membeli kendaraan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang

Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang

Adab menghormati serta memuliakan tamu itu sudah melekat pada diri orang di Indonesia, mereka dianggap sebagai 'raja'.

Baca Selengkapnya
Tewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah

Tewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah

Sadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Perahu Bidar, Tradisi Lomba Perahu di Sungai Musi yang Sudah Ada sejak 1898

Perahu Bidar, Tradisi Lomba Perahu di Sungai Musi yang Sudah Ada sejak 1898

Tradisi lomba Perahu Bidar ini sudah berlangsung sejak Kesultanan Palembang tepatnya pada tahun 1898. Lomba ini juga dikenal dengan istilah Kenceran.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang

Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang

Penunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim

Baca Selengkapnya