Mitigasi Pemerintah RI Usai 2 Kasus Omicron Meninggal Dunia
Merdeka.com - Indonesia kembali mengalami peningkatan kasus positif Covid-19. Kondisi pandemi dibarengi dengan kasus Omicron yang terus meluas.
Bahkan, pada Sabtu (22/1), pemerintah telah mengonfirmasi dua kasus kematian terhadap pasien Omicron. Dua pasien ini dirawat di tempat yang berbeda. Satu pasien meninggal di RS Sari Asih Ciputat, sedangkan pasien lainnya meninggal di RSPI Sulianti Saroso.
Di tengah kondisi tersebut, pemerintah tidak tergesa-gesa melakukan rem darurat, atau membatasi aktivitas masyarakat dalam skala besar.
Dibandingkan mengambil langkah rem darurat, pemerintah menguatkan upaya mitigasi agar penularan Omicron dan Covid tidak memakan korban jiwa lebih banyak.
Masif Testing
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjabarkan, upaya mitigasi pemerintah adalah melakukan tes usap secara masif terhadap masyarakat untuk mendapatkan kondisi penularan di lingkup komunitas.
Tes dengan metode PCR tetap menjadi tumpuan pemerintah dalam melakukan tes. Sementara untuk mendeteksi Omicron, metode yang digunakan dikenal dengan S Gene Target Failures (SGTF).
"Kita akan gunakan PCR yang jauh lebih cepat dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron dan sudah kita distribusikan dan akan kita tambah ke daerah-daerah," kata Budi.
Sedangkan untuk metode whole genome sequencing (WGS) diprioritaskan sebagai dasar pemerintah melihat pola penularan Omicron di lingkup masyarakat.
Pemerintah juga memastikan, tetap pada standar jumlah masyarakat yang akan diuji tes usap yaitu 1 per 1.000 penduduk.
Peningkatan Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit
Pasca dua kasus kematian pasien Omicron yang terjadi, pemerintah terus menyiapkan segala layanan dan fasilitas kesehatan.
Budi menuturkan bahwa ada 80.000 tempat tidur telah disediakan untuk pasien Covid-19 baik mutasi varian Omicron atau selainnya. Hingga Senin (24/1), 5.000 tempat tidur telah terpakai.
Kapasitas tempat tidur bahkan diproyeksikan mencapai 150.000 unit.
Peningkatan jumlah tempat tidur dibarengi dengan kesiapan layanan kesehatan lainnya seperti tenaga medis, obat-obatan, oksigen.
Percepat Vaksinasi Booster
Pemerintah tidak membantah penerima vaksin dosis lengkap berpotensi mengalami reinfeksi Covid-19.
Untuk itu, seiring dengan sifat alamiah virus untuk terus bermutasi, Budi mengatakan pemerintah mempercepat langkah vaksinasi booster khususnya wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek).
Dia menuturkan, sasaran utama pemerintah dalam melakukan booster yaitu kelompok lansia dan anak-anak.
"Paling banyak Omicron di DKI Jakarta dan Jabodetabek dalam 2-3 minggu ke depan kita akan mempercepat vaksinasi booster di sana," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaSaksi yang sudah diperiksa terkait kasus tersebut berjumlah 11 orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengaturan pola operasional khusus ini diharapkan dapat membantu pelanggan terhindar dari risiko kemacetan akibat pengalihan arus lalin menuju Stasiun Gambir.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran identik dengan perjalanan panjang yang bisa memicu aritmia hingga henti jantung.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaNyamuk adalah hewan berbahaya yang menularkan penyakit mematikan.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnya