Merdeka.com - Kepolisian masih menyelidiki kasus kematian Desi Wulandari di Apartemen Kalibata City, Rabu (16/11) lalu. ABG perempuan berusia 19 tahun diduga tewas lantaran melompat dari lantai 9. Namun, polisi masih memeriksa tiap teman korban untuk mengungkap misteri kematian Desi.

Kapolsek Pancoran Kompol Aswin mengaku, pihaknya belum bisa memastikan penyebab korban tewas. "Belum bisa disimpulkan, masih pemeriksaan. Sudah tiga saksi dimintakan keterangan, masih diselidiki oleh penyidik orang lainnya itu," kata Aswin, Kamis kemarin.

Desi merupakan anak ke enam dari tujuh bersaudara pasangan Rahmat (56) dan Sri Wahyuni (54). Di kediaman aslinya, Jalan Dukuh IV nomor 26E RT 004 RW 001, Keramat Jati, Jakarta Timur, Desi dikenal jarang bersosialisasi.

"Jarang bertemu sama Desi, ya paling kalau dia di rumah pasti di dalam jarang main keluar," ungkap salah seorang warga kepada merdeka.com.

Sementara, ayah korban menyebut bahwa keluarga tidak mengetahui bahwa selama ini Desi tinggal di Apartemen Kalibata City. Baru belakangan ini keluarga mengetahui gadis kelahiran Cirebon itu menetap di lokasi kejadian.

"Dia diajak temennya Ryan (seorang tata rias) untuk tinggal di apartemen itu," kata Rahmat. "Sebelumnya saya tidak tahu kalau anak saya tinggal di sana, saya tahunya dari ibunya kalau anak saya tinggal di apartemen itu" tambahnya.

Menurut Rahmat, sebelum tewas, Desi sempat menelepon ibunya. Kala itu, Desi bilang akan pulang. Namun, setelah ditunggu hingga pagi, Desi tak kunjung datang.

"Sebelum kejadian korban hanya menelepon ke ibunya cuma bilang malam ini mau pulang, keluarga menunggu sampai pagi, pas pagi ditelepon keadaan ponselnya sudah tidak aktif," ungkapnya.

Keluarga juga menjelaskan bahwa dapat kabar kalau Desi meninggal dari tetangga. "Saya kebetulan baru dapat kabar tadi pagi dari tetangga, pas saya mau pergi berangkat kerja, tetangga bilang katanya anak saya terjun dari apartemen, tetangga itu mengaku melihat berita Desi di salah satu stasiun televisi," jelasnya.

Sebelum meninggal, Desi sempat dibawa ke rumah sakit Tria Dipa, Pancoran, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan pertolongan. Namun, nyawanya tak terselamatkan, korban tewas dengan kondisi mengalami patah lengan dan pergelangan tangan, serta paha kanan.