Misteri aliran dana parpol buat grup penebar kebencian Saracen
Merdeka.com - Perlahan lahan fakta baru atas kelompok penyebar ujaran kebencian dan konten SARA, Saracen, mulai terkuat. Terbaru, ada dugaan aliran dana dari partai politik kepada sindikat Saracen.
Hal itu diungkapkan langsung Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin.
"Nama parpol itu kan nanti tanya penyidik. Saya enggak bisa jelaskan itulah," katanya di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (27/9) kemarin.
Meski demikian, Kiagus tak bisa membeberkan nama parpol yang dimaksud. Dia beralasan saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.
Dia tak mau terlibat lebih jauh lantaran telah menyerahkan rekomendasi dan hasil penelusuran kepada penyidik.
"Ini kan sedang dalam penyelidikan, penyidikan, nanti mengganggu strateginya, tidak tahu bagaimana strategi teman-teman penyidik," katanya.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, Selasa (19/9) lalu, mengakui pihaknya sudah mendapatkan laporan hasil analisa (LHA) rekening Saracen dari PPATK. Dalam LHA tersebut ada sejumlah nama, beberapa di antara nama-nama tersebut adalah sosok yang dikenal publik.
Namun demikian, dia enggan mengungkap siapa sosok yang dikenal publik itu dan dari profesi apa.
"Kira-kira begitu. Ya kalau profesinya kalau dikenal publik kira-kira apa? Enggak saya enggak mau berandai-andai," kata Setyo di Mabes Polri.
Pihaknya akan mengklarifikasi kembali terkait peran orang yang terdapat di LHA tersebut. "Ya saya belum tahu pasti tetapi disebut dalam laporan hasil analisis itu disebut terkait Sarachen. Makanya perlu diklarifikasi," katanya.
Nama-nama yang melakukan transaksi dengan rekening Saracen tersebut nantinya akan dikonfirmasi ulang polisi dengan para tersangka. Namun, hal itu dilakukan setelah pemeriksaan kejiwaan terhadap Jasriadi, pemimpin kelompok Saracen, diketahui hasilnya.
Perintah tegas buat mengungkap kasus Saracen sebelumnya sudah dilontarkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada anak buahnya. Jenderal polisi bintang empat itu juga memerintahkan anak buahnya menangkap para pengguna jasa Saracen.
"Saya sampaikan tangkap-tangkapin saja. Yang pesan tangkapin, yang danain tangkapin. Ada lagi sejenis dengan itu, tangkapin," kata Tito usai pimpin sertijab Pati Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/9) lalu.
Saracen, kelompok penyebar kebencian, diketahui kerap mendapat pesanan dari pihak tertentu untuk menyerang pemerintah, pejabat, publik, tokoh masyarakat atau suatu kelompok.
Nama baik perorangan atau institusi dijatuhkan melalui pemberitaan yang berbau penghinaan, sentimen agama, sampai kepada hoax. Tak hanya itu, jasa Saracen kerap digunakan pemesan dalam perhelatan demokrasi semisal pilkada.
Pemesan akan meminta Saracen untuk menyerang dan menjatuhkan elektabilitas lawan politiknya. Belum diketahui secara detail siapa saja yang pernah menggunakan jasa Saracen.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Janjikan Dana Abadi Pesantren, TKN Prabowo-Gibran Tak Ingin Santri Cuma Dijadikan Alat Kampanye
ebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan.
Baca SelengkapnyaAHY Sarankan Parpol Lebih Baik Rekonsiliasi daripada Gulirkan Hak Angket
Menurut AHY, pertempuran politik menyisakan orang kecewa dan marah
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri: Politik Uang Pemilu 2024 Ada 20 Kasus
"Hanya sekitar 20 kasus yang saat ini dilaksanakan penyidikan di jajaran kepolisian," kata Djuhandhani
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Lapor Dana Kampanye, Bawaslu Diskualifikasi 5 Parpol
Bawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca SelengkapnyaTak Terima Sikap Surya Paloh, Relawan Turunkan Bendera NasDem di Markas Pemenangan AMIN
Bendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.
Baca SelengkapnyaIni Daftar Caleg Dapil Banten Lolos Senayan, Ada Nama Dasco hingga Airin
Pengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.
Baca SelengkapnyaMantan Irjen Kementan Jan Maringka Maju Caleg DPR RI Dapil Sulsel, Hasilnya 0 Suara
Jan Samuel menjadi satu-satunya calon dari Partai Perindo yang memperoleh 0 suara.
Baca SelengkapnyaBursa Pilgub DKI, Mardani Ali Sera Ditunjuk PKS Jadi Kandidat Cagub?
Mardani Ali Sera, pada Pileg 2024 ini maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil Jakarta I.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca Selengkapnya