Minta Maaf, Kades di Subang Jelaskan Soal Kritik ke Jokowi dan Ridwan Kamil
Merdeka.com - Video Kepala Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat viral di media sosial. Dalam video berdurasi 3 menit 38 detik itu, Kepala Desa Indra Zainal Alim menyatakan sikap keberatannya dengan skema dan implementasi pendistribusian bantuan sosial (bansos).
Kades tersebut juga turut meminta perhatian serius mengenai bansos ini dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Setelah videonya viral di sosial media itu, Indra Zainal alim mengaku telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Jokowi, Abdul Halim Iskandar, serta Ridwan Kamil.
Saat dihubungi merdeka.com, Indra Zainal Alim menjelaskan duduk perkara hingga pernyataannya yang divideokan tanggal 27 April menjadi viral.
"Awalnya pagi itu, saya ke kantor ya, saya buka WhatsApp dulu, terus pas dibuka ada statemen gubernur (Ridwan Kamil), bahwa yang kebagian bantuan itu, tidak bisa semuanya, jadi ada klasifikasinya. yang tadinya sebelum dan setelah Covid masih tetap bisa hidup atau mampu, enggak usah. Ini kan beda dengan pembicaraan awal. Karena pada awalnya kata Pak Gubernur siapapun yang terimbas dengan Covid ini, harus mendapat bantuan," kata Indra Zainal Alim, Selasa (28/4).
Dikatakan Indra Zainal Alim, dia semakin dibuat bingung, pasalnya juga mendapat pernyataan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang yang menyampaikan jika pemberian bantuan berdasarkan data terpadu tahun 2014. Sehingga hasil pendataan RT dan RW yang turun langsung ke lapangan tidak digunakan, padahal sudah sesuai dengan kondisi warga yang benar-benar terkena imbas Covid-19.
"Jadi RT dan RW merasa terpatahkan. Jadi bukan ricuh karena bantuannya, karena bantuan mah belum ada yang masuk sama sekali. ini hanya ricuhnya di masalah pendataan," ungkap Indra Zainal Alim.
Dengan kondisi tersebut, dia juga menyampaikan kekhawatirannya, karena hal itu akan berdampak pada kekecewaan masyarakat yang semula sudah didata hingga merasa diberi harapan palsu.
"Artinya saya membuat video itu untuk memberi motivasi, bahwa saya ini membela para RT dan RW, saya marah pada gubernur itu karena memberi semangat pada kalian," jelasnya.
Indra juga menyampaikan jika dia tidak berniat menyudutkan pembuat kebijakan. Sehingga ke depan para pembuat kebijakan tidak lagi plin-plan, sehingga benar-benar berdasar pada kajian agar terstruktur dan sistematis.
"Yang saya katakan ini bukan hoaks. Ketika ada yang berbicara tidak ada apa-apa di bawah, kata siapa? semua desa merasakan. ini saya yakin menjadi problem nasional. Intinya saya mah tidak mempermasalahkan bantuan, tapi sekali lagi di masalah pendataan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR akan memanggil Mendag Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, Bansos adalah kewajiban bukan kebaikan Pemerintah Jokowi.
Baca SelengkapnyaSelama ini Jokowi melihat kendala terbesar sulitnya kota menjadi maju pemimpinnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaPDIP meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons
Baca SelengkapnyaAri Dwipayana menjelaskan Jokowi tak didampingi Mensos Tri Rismaharini, karena terkait dengan cadangan pangan.
Baca Selengkapnya