Hot Issue

Mimpi Capai Herd Immunity Lewat Vaksinasi 6-11 Tahun

Jumat, 5 November 2021 07:04 Reporter : Supriatin
Mimpi Capai Herd Immunity Lewat Vaksinasi 6-11 Tahun Vaksinasi Covid-19 Moderna di RSUD Pasar Minggu. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Hampir 10 bulan vaksinasi Covid-19 di Indonesia berjalan, sejak 13 Januari 2021. Sebanyak 108.240.692 masyarakat dalam kelompok umur 18 hingga 59 tahun telah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama dan 66.348.845 sudah menerima dosis kedua.

Vaksinasi menyasar kelompok lansia juga tak sedikit. Saat ini, totalnya mencapai 8.723.505 jiwa mendapatkan dosis pertama. Sementara 5.393.636 dosis kedua.

Vaksin untuk anak sebenarnya susaht berjalan beberapa waktu terakhir. Hanya saja, rentang usianya 12-17 tahun. Data terkini, 4.400.884 anak berusia 12 hingga 17 tahun sudah menerima vaksin dosis pertama dan 3.474.733 dosis kedua.

Capaian vaksinasi tersebut nyatanya belum sepenuhnya maksimal. Itu sebabnya, diwacanakan vaksinasi kelompok anak di bawah 12 tahun. Niat ini didukung pula dengan keluarnya keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengizinkan penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak dalam rentang usia 6 hingga 11 tahun.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman, menilai wacana ini harus disambut baik.

vaksinasi pelajar tangsel
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Menurutnya, vaksinasi pada anak akan memperkecil kemungkinan mereka terpapar Covid-19 saat beraktivitas di luar rumah. Apalagi, mayoritas sekolah sudah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.

Niat baik lainnya. Dilibatkannya anak usia 6-11 tahun sebagai peserta vaksinasi Covid-19 diharapkan mempercepat tercapainya herd immunity. Apalagi, kata Dicky, populasi anak di Indonesia cukup tinggi, bisa mencapai sekitar 30 persen dari total penduduk.

"Kalau proporsi anak tidak dicakup dalam vaksinasi maka namanya herd immunity sulit dicapai," katanya kepada merdeka.com, Rabu (3/11).

Tetapi, Dicky menyadari vaksinasi Covid-19 anak 6 hingga 11 tahun tidak bisa dilakukan segera. Sebab, pemerintah membutuhkan tambahan stok vaksin Covid-19. Vaksin yang tersedia saat ini sudah diprioritaskan bagi kelompok dewasa yang jauh lebih berisiko terpapar Covid-19.

Dicky menambah, di tengah merebaknya varian Delta yang memiliki angka reproduksi cukup tinggi, target sasaran vaksinasi Covid-19 di Tanah Air perlu direvisi dari 70 persen menjadi sedikitnya 83 atau 85 persen dari total penduduk Indonesia. [fik]

Baca juga:
Satgas: Vaksinasi di Lima Provinsi Masih di Bawah Rata-rata Nasional
Update 4 November 2021, 77.113.810 Orang Sudah Divaksinasi Dosis Lengkap
Kemenkes Sebut Vaksinasi di RI Belum Cukup Menahan Penularan Jika Ada Varian Baru
Reaksi Anak 5-11 Tahun di AS Saat Disuntik Vaksin Corona

2 dari 3 halaman

IDAI Dukung Vaksinasi Anak

Pendapat Dicky senada dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Ketua Umum PP IDAI, Piprim Basarah Yanuarso mengatakan anak memang dapat tertular atau menularkan virus SARS-CoV-2 kepada orang lain. Baik kepada orang tua, teman, bahkan guru di sekolah saat mengikuti pembelajaran tatap muka.

Berdasarkan laporan dari hasil pembelajaran tatap muka beberapa negara dunia terjadi peningkatan kasus rawat inap pasien anak dengan Covid-19. Sementara data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 1 November 2021 menunjukkan, proporsi kasus anak terinfeksi Covid-19 sebesar 13 persen.

Melihat tingkat penularan cukup tinggi, IDAI menilai perlu vaksinasi Covid-19 pada anak di atas enam tahun. IDAI merekomendasikan vaksinasi Covid-19 diberikan secara intramuskular dengan dosis 3ug (0,5 ml) sebanyak dua kali dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua selama empat minggu.

vaksinasi pelajar tangsel
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Namun, vaksinasi Covid-19 tidak direkomendasikan bagi anak yang memiliki atau mengalami kontraindikasi defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol, penyakit sindrom gullian barre, mielitis transversa, dan acute demyelinating encephalomyelitis. Kemudian anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi, anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat, sedang mengalami demam 37,50 C atau lebih, dan anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.

Selanjutnya, pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan, anak atau remaja sedang hamil, memiliki hipertensi dan diabetes melitus, dan atau penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali.

"Rekomendasi tersebut juga memberi catatan bahwa imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya," kata Piprim.

IDAI mengingatkan bahwa sebelum dan sesudah vaksinasi, semua anak tetap memakai masker dengan benar, menjaga jarak, tidak berkerumun, jangan bepergian bila tidak penting.

3 dari 3 halaman

Vaksin untuk Anak Tunggu Target Vaksinasi Nasional

Sementara itu, pemerintah belum menentukan waktu pasti pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak 6-12 tahun. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan vaksinasi Covid-19 pada kelompok anak tersebut baru dilakukan setelah vaksinasi nasional mencapai lebih dari 70 persen dan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

Vaksinasi Covid-19 pada anak 6 hingga 11 tahun akan dimulai dari kabupaten dan kota yang sudah mencapai target vaksinasi umum di atas 70 persen dan vaksinasi lansia lebih dari 60 persen. Nantinya, target sasaran vaksinasi anak mencapai sekitar 26,4 juta orang dengan kebutuhan 2 dosis per orang.

vaksinasi pelajar tangsel©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Saat ini, Kementerian Kesehatan sedang menyiapkan mekanisme pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6 sampai 11 tahun. Sembari menyusun pedoman pelaksanaan vaksinasi itu, Kementerian Kesehatan meminta rekomendasi dari ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), IDAI, dan organisasi profesi kesehatan lainnya.

"Sambil kita mengupayakan ketersediaan tambahan vaksin untuk sasaran 6-11 tahun," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak 6 hingga 11 tahun pada Senin (1/11). Penerbitan izin ini setelah mengevaluasi data keamanan berdasarkan hasil uji klinik fase 1-2 dan fase 2b vaksin Sinovac pada anak.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan imunogenisitas vaksin Sinovac pada anak 6 hingga 11 tahun sebesar 96 persen. Sementara efikasi vaksin Sinovac sama seperti sebelumnya yakni 65 persen.

"Aspek keamanan saya kira menunjukkan bahwa vaksin ini aman untuk anak 6 sampai dengan 11 tahun," tegas Penny.

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini