Meyudin Bacok Ketua Masjid Saat Salat Berjamaah Gara-gara Kotak Amal
Merdeka.com - Motif pembacokan Ketua Masjid Nurul Iman di Kelurahan Tanjung Rancing, Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Muhammad Arif (61) oleh sesama pengurus, Meyudin (49) dua hari lalu, akhirnya terungkap. Penyebabnya hanya gara-gara kotak amal masjid.
Meyudin telah ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus penganiayaan. Sementara korban masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami dua luka bacokan di lehernya.
Tersangka mengakui menaruh dendam kepada korban karena melarangnya mengurus kotak amal masjid. Padahal selama lima tahun menjabat pengurus masjid, dia selalu menangani bidang itu.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
"Motifnya karena dendam, korban meminta kunci kotak amal yang dipegang tersangka. Itu membuat tersangka tersinggung," ungkap Kasubag Humas Polres OKI AKP Iryansyah, Minggu (13/9).
Dikatakannya, penarikan kunci kotak amal itu terjadi sesuai salat Jumat atau beberapa jam sebelum pembacokan, Jumat (11/9). Namun, tidak diketahui penyebab pensiunan pegawai negeri sipil itu tak lagi mempercayakan kotak amal kepada tersangka.
"Waktu penarikan tidak ada adu mulut antara mereka, tapi ternyata sakit hati dan membacok korban saat salat Magrib berjemaah di masjid," ujarnya.
Atas perbuatan itu, tersangka mendekam di sel tahanan Mapolsek Kayuagung dan dikenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiyaan dengan ancaman lima tahun penjara. Barang bukti diamankan sebilah parang sepanjang 50 centimeter.
"Situasi di kampungnya sudah kondusif, kami lakukan pendekatan dengan keluarga korban agar tidak melakukan serangan balasan. Alhamdulillah mereka mempercayakan kasus ini ke polisi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, OKI), dibuat gempar dengan kasus pembacokan yang dialami Ketua Masjid Nurul Iman, Muhammad Arief. Pelaku tak lain adalah rekannya sendiri yang juga pengurus masjid bernama Mahyudin.
Peristiwa itu terjadi saat korban sedang salat Magrib berjamaah di masjid itu, Jumat (11/9). Tiba-tiba datang pelaku dengan berpakaian salat sambil membawa parang langsung menebas leher korban sebanyak dua kali.
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil itu terkapar bersimbah darah dan dibawa warga ke Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung. Sementara pelaku langsung diamankan warga dan polisi di lokasi kejadian.
Kejadian itu membuat jemaah masjid dan warga sekitar berhamburan keluar. Mereka tak menyangka terjadi peristiwa itu, terlebih korban dan pelaku sama-sama pengurus masjid.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku menikam korban sebanyak delapan kali dengan badik.
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku memukul dan mengancam menggunakan badik tersebut viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi jelang Salat Subuh di Musala Uswatun Hasanah.
Baca SelengkapnyaPisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.
Baca SelengkapnyaKapolsek Tarogong Kidul, Kompol Alit Kadarusman, menyebut pelaku sudah ditangkap dan kasus sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar, terjadi kesalahpahaman atas tudingan korban diduga merendahkan kehormatan istri warga setempat dan keluarganya dan membuat tersinggung.
Baca SelengkapnyaSunan menambahkan, belum mengetahui pasti penyebab kekerasan yang dialami korban. Dari foto yang diperlihatkan korban padanya, penganiayaan itu luar sadis.
Baca Selengkapnya