Meski Masuk Fase Erupsi, Status Gunung Merapi Masih Siaga
Merdeka.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menyebut, dalam beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Merapi menunjukkan peningkatan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya sinar saat malam tahun baru lalu.
"Kondisi Merapi terkini, jadi mulai malam tahun baru itu kan ada sinar. Itu adalah awal tanda adanya aktivitas. Kemudian itu ternyata berkembang terus sampai dengan tanggal 4 malam. Itu ada api diam, yang diikuti dengan luncuran lava pijar," kata Hanik di sela Rakor Forkompimda terkait peningkatan aktivitas Merapi di Klaten, Rabu (6/1).
Dengan luncuran lava pijar tersebut, dikatakannya, mengindikasikan jika magma sudah keluar atau disebut dengan ekstrusi.
"Jadi sudah keluar magma, itu berarti awal dari fase erupsi. Jadi sekarang Merapi sudah memasuki fase erupsi," terangnya.
Hanik menyampaikan, untuk Electronic Distance Measurements (EDM) yang diakibatkan adanya desakan magma ke permukaan, terus terjadi hingga maksimum. Jika sebelumnya hanya pelan-pelan, per minggu atau dua minggu, pernah terjadi perhari 12 cm per hari, dan terakhir pada 22 Desember lalu mencapai 21 cm perhari.
"Namun setelah magma ada di permukaan, EDM-nya juga menurun mulai tadi siang. Dan ini sudah kembali lagi ke 11 cm per hari," terangnya.
Untuk status Merapi, lanjut dia, belum ada kenaikan. Menurutnya, kenaikan status dilakukan jika ada kaitannya dengan potensi bahaya.
"Karena potensi bahayanya masih ada di jarak maksimum 5 km, seperti pada saat kita menaikkan level siaga, sehingga belum dinaikkan. Status Merapi masih siaga. Potensi bahayanya masih sama, rekomendasinya juga masih sama," terangnya.
Kendati demikian, ia meminta masyarakat khususnya di kawasan rawan bencana (KRB) III untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian menghadapi kemungkinan terjadinya erupsi Merapi.
Hanik Menambahkan, dalam semalam Gunung Merapi memang sudah meluncurkan 4 kali lava pijar dengan jangkauan terjauh 400 meter. Itu artinya, gunung yang ada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu sudah meluncurkan material baru.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Statusnya Kini Siaga
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaMelihat Lebih Dekat Fenomena Gugurnya Lava Pijar Merapi, Bikin Merinding
Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui
Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Sumatera Barat Kembali Erupsi Dengan Skala Besar saat Azan Salat Jumat
Petugas mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.
Baca Selengkapnya