Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meriahnya kirab 19 pusaka Keraton Surakarta yang dipimpin 7 kebo bule

Meriahnya kirab 19 pusaka Keraton Surakarta yang dipimpin 7 kebo bule Kirab pusaka 1 Suro. ©2017 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Memperingati 1 Sura 1951 yang jatuh pada Jumat 22 September 2017, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melakukan ritual kirab pusaka. Peringatan ditandai dengan kirab 19 pusaka keraton yang dipimpin oleh 7 kerbau (kebo) bule keturunan Kiai Slamet, Kamis (21/9), malam.

Sebelum kirab pusaka dimulai, sejumlah kegiatan juga dilakukan, di antaranya, wilujengan Khol Dalem SSISKS Paku Buwono X yang kebetulan meninggal pada 1 Suro atau tahun 1939. Kemudian dilanjutkan dengan pisowanan di Sasana Sewaka dan Salat Hajad, di Masjid Puromosono.

Tepat pukul 23.00 ratusan abdi dalem yang membawa pusaka dan uba rampe (perlengkapan) muncul dari dalam keraton. Di depan Kori Kamandungan, 7 kebo bule sudah menanti untuk menjadi cucuk lampah (pemimpin kirab). Pusaka keraton menjadi bagian utama pada barisan terdepan. Kemudian diikuti para pembesar keraton, kerabat dan ratusan abdi dalem lengkap dengan pakaian adat Jawa.

Kirab dimulai dari Kori Kamandungan dan menyusuri jalan-jalan sekitar keraton. Yakni menuju depan Pagelaran kemudian ke Alun-alun utara-Gladag-Jalan Mayor Kusmanto-Jalan Kapten Mulyadi-Jalan Veteran-Jalan Yos Sudarso-Jalan Slamet Riyadi dan kembali ke keraton. Aroma dupa menyengat mengiringi perjalanan kirab sakral tersebut.

Di sepanjang jalan tersebut, puluhan ribu warga menanti datangnya kirab. Di sudut-sudut kampung warga pun ikut menyambut datangnya Tahun Baru Islam tersebut dengan aneka pertunjukan musik dan kesenian tradisional. Warga juga memasang penjor (janur kuning) di sepanjang rute yang dilalui.

Juru bicara keraton, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Benowo mengatakan, ada yang berbeda dalam kirab semalam. Jika tahun-tahun sebelumnya hanya 7-9 pusaka yang dikirap, kali ini ada 19 pusaka. Banyaknya pusaka yang dikeluarkan oleh keraton ini merupakan kebijakan baru Raja Paku Buwono (PB XIII) Hangabehi.

"Ada kejutan dalam kirab kali ini. Kami sudah usul pada Sinuhun agar pusaka yang dikeluarkan lebih banyak. Biar masyarakat mengetahui bahwa pusaka di keraton itu sangat banyak. Sebenarnya ada ratusan, tapi Sinuhun hanya memilih 19 pusaka. 18 pusaka berupa tombak dan satu lagi trisula," ujar Benowo.

Kerabat keraton lainnya KGPH Dipokusumo menambahkan, dalam rangkaian kegiatan Bulan Sura juga akan diisi dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk pada tanggal 10 Sura. Kemudian pada tanggal 17 Sura akan diadakan acara Jenang Suran dan pengetan Dalem Hadeging Keraton Surakarta Hadiningrat.

"Kirab ini juga untuk menyambut tahun baru dalam penanggalan Jawa yang disebut 'Tahun Sultan Agungan' yang jatuh pada 1 Suro 1951 atau 21 September 2017," katanya.

Dalam kirab tersebut, kata dia, seluruh peserta dilarang berbicara atau melakukan tapa bisu. Mereka diminta untuk berdoa dan melakukan introspeksi diri selama perjalanan. Menurut Gusti Dipo, tidak semua kerabat, sentana dan abdi dalem mengikuti kirab. Sebagian tetap tinggal di keraton untuk melakukan salat hajad dan wiridan semalam suntuk.

"Sebelum kirab mulai, pukul 21.00 WIB juga diadakan acara 'dhukutan' atau tahlilan dan ruwatan," pungkasnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran

Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran

Pemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut

Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut

Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan

Mengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan

Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.

Baca Selengkapnya
Perhatian! Ini Titik Rawan Kemacetan Saat Arus Balik Lebaran

Perhatian! Ini Titik Rawan Kemacetan Saat Arus Balik Lebaran

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan titik krusial kemacetan pada arus balik lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kegiatan Bangunkan Sahur, Seratusan Remaja di Ciputat Tawuran Bawa Parang & Pedang, Brimob Turun Tangan

Gara-Gara Kegiatan Bangunkan Sahur, Seratusan Remaja di Ciputat Tawuran Bawa Parang & Pedang, Brimob Turun Tangan

Gara-Gara Kegiatan Bangunkan Sahur, Seratusan Remaja di Ciputat Tawuran Bawa Parang & Pedang, Brimob Sampai Turun Tangan

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru

Baca Selengkapnya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya

Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya

Kampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.

Baca Selengkapnya