Merdeka.com - Ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan pagelaran Karnaval Merdeka Belajar di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Minggu (28/5) malam. Ada sekitar 500 peserta yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, guru, ikut memeriahkan Karnaval Merdeka Belajar.

Karnaval Merdeka Belajar ini dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dan Direktur Film, dan Media Ahmad Mahendra.

Direktur Film dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan, Karnaval Merdeka Belajar ini merupakan bagian dari kegiatan puncak Hari Pendidikan Nasional bertema Bergerak Bersama, Semarakkan Pendidikan Belajar Tahun 2023. Beberapa rangkaian acara diselenggarakan yaitu Indonesia Bergerak, Indonesia Serempak, dan Indonesia Semarak.

"Karnaval ini penting karena menselaraskan pendidikan kita. Tokoh pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantoro, yaitu Bergerak Bersama, Serentak Bersama, dan Semarak Bersama," tutur Mahendra

Mahendra membeberkan untuk acara Indonesia Bergerak digambarkan dengan menghadirkan suasana pencahayaan di fasad Museum Benteng Vredeburg yang berada di kawasan Titik Nol Kilometer.

Mahendra menjabarkan rangkaian acara Indonesia Semarak akan menyajikan video mapping di fasad Bank BNI 46 Yogyakarta. Selain itu, juga menghadirkan pertunjukan dengan tema wajah pendidikan Indonesia dari masa ke masa.

"Karnaval Merdeka Belajar ini bergerak bersama dengan koreografi yang terinspirasi dari 24 episode Merdeka Belajar. Pada acara Indonesia Serempak akan menghadirkan pertunjukan budaya di jalanan. Selain itu, bagian dari Karnaval Merdeka Belajar ini juga menyajikan atraksi ragam gerak dan bunyi nusantara," terang Mahendra.

"Yogyakarta mendapat julukan kota pendidikan karena banyaknya pusat-pusat pendidikan yang didirikan di Yogyakarta. Selain itu, juga karena banyaknya orang-orang yang sengaja ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu," urai Mahendra.

Mahendra membeberkan jika di Karnaval Merdeka Belajar ini masyarakat bisa menyaksikan gambaran wajah pendidikan Indonesia. Wajah pendidikan yang terus mengalami perubahan dan perkembangan.

"Kebijakan Merdeka Belajar yang memberikan warna tersendiri pada pendidikan di Indonesia. Sebanyak 24 episode telah digelar. Semua episode memberikan dampak dan kontribusi nyata terhadap paradigma baru pendidikan di Indonesia," terang Mahendra.

"Melalui Karnaval Merdeka Belajar ini masyarakat akan melihat pendidikan Indonesia dalam tampilan yang berbeda. Unsur-unsur yang ditampilkan tidak lepas dari kekayaan budaya nusantara. Tentunya semua dikaitkan dengan perkembangan pendidikan di Indonesia," tutup Mahendra.