Merasa Janggal, Keluarga Minta Jasad Karyawan JAS Diduga Bunuh Diri Diautopsi
Merdeka.com - Keluarga karyawan PT JAS Agus Kosasih (45) yang ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Kota Tangerang, memilih untuk melakukan autopsi meski jasad almarhum sudah dikebumikan. Hal itu lantaran ada sejumlah kejanggalan yang dirasakan.
Mereka kemudian melayangkan surat permohonan kepada kepolisian dan disetujui. Tim penyidik dan forensik pun melakukan autopsi jasad Agus Kosasih langsung di pemakaman TPU Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.
Kuasa Hukum Keluarga Agus Kosasih, Nana Sumarna menyampaikan, kejanggalan yang dirasakan keluarga salah satunya soal keseharian almarhum yang dinilai tanpa masalah.
"Pada hari kejadian beliau di keluarganya tidak ada masalah. Sangat sayang dengan kedua putrinya, istrinya, dan keluarga besarnya. Berlaku baik-baik semua. Makanya begitu pagi ada ketahuan beliau meninggal katanya gantung diri, keluarga merasa janggal dan tidak terima," tutur Nana di lokasi, Rabu (13/3).
Ibu Agus Kosasih, Rukmiyati mengatakan, awalnya keluarga merasa pasrah dan jasad langsung dikuburkan sesuai dengan anjuran Islam. Namun belakangan, sang istri bercerita kepada keluarga besar bahwa ada kondisi yang menimbulkan munculnya asumsi dugaan pembunuhan.
"Dia pernah tegur pegawai lain yang mencuri di kargo. Hari gini masih nyuri. Begitu. Kan ditemukan kata polisi bunuh diri. Yang mandiin saja pada Astaghfirullah-Astaghfirullah lihat badannya," kata Rukmiyati.
Pihak keluarga yang memandikan mengaku melihat sejumlah memar di tubuh korban. Seperti bagian bibir pecah, memar biru di kedua lengan, punggung, perut dan betis kaki sebelah kanan.
"Enggak punya masalah di keluarga. Dia baru pulang 100 hari umroh. Lagi rajin-rajinnya ibadah. Setiap saat ngingetin solat," ujar Rukmiyati.
Adik kandung Agus Kosasih, Yuli menambahkan, istri almarhum sempat menyebut adanya permasalahan kenaikan jabatan. Rencananya bulan Februari akan diangkat menjadi kepala teknisi.
Apalagi saat ditemukan, Agus Kosasih hanya menggantung dengan lutut menyentuh tanah. "Kan posisinya saja kalau mau bunuh diri sih masa gitu, kalau mau bunuh diri kan tinggi (tempatnya)," kata Yuli.
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol James Hasudungan Hutajulu menyebut, saat jasad Agus Kosasih ditemukan, pihaknya sudah bermaksud melakukan autopsi. Tetapi dari pihak keluarga memilih untuk langsung dimakamkan.
"Dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya penganiayaan atau pun kekerasan yang terjadi pada tubuh korban. Namun saat berjalannya proses penyelidikan tersebut, dari pihak keluarga mengirimkan surat kepada kami untuk meminta agar tetap dilakukan autopsi," beber James.
Untuk itu, penyidik kemudian menggelar autopsi bersama tim kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangakara Polri Kramat Jati.
"Sudah dilakukan pemeriksaan semua. Termasuk saksi yang pertama mengetahui, operator CCTV. Kesimpulan kita pada saat itu tidak ditemukan adanya penganiayaan atau unsur kekerasan. Tapi untuk memastikan kita melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian," James menandaskan.
Karyawan di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Kota Tangerang, ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri, Kamis 24 Januari 2019. Korban diketahui bernama Agus Kosasih yang merupakan pekerja di PT JAS.
Leher korban sudah tergantung tali berwarna kuning ditemukan di area mesin pendingin Gudang Import PT JAS.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).
Baca SelengkapnyaMeski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.
Baca SelengkapnyaVonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaDi balik kemegahannya, ternyata masjid tersebut merupakan gagasan dari ayah seorang pensiunan jenderal TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta
Baca Selengkapnya