Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Nasir sedih kualitas lulusan perguruan tinggi masih rendah

Menteri Nasir sedih kualitas lulusan perguruan tinggi masih rendah Menristek Muhammad Nasir. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, melihat kualitas lulusan perguruan tinggi di Tanah Air masih rendah. Bahkan jika dibandingkan dengan negara tetangga.

"Kualitas lulusan perguruan tinggi kita masih rendah dibandingkan negara tetangga. Indeks pembangunan manusia kita masih 0,68, bandingkan dengan Singapura yang mencapai 0,9 persen, Brunei 0,85, Malaysia 0,77, dan Thailand 0,72," kata Nasir saat menjadi pemateri dalam seminar nasional di Pekanbaru, Riau. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (19/4).

Nasir mengatakan, ada beberapa hal yang membuat kualitas lulusan pendidikan tinggi di Tanah Air rendah. Seperti keterampilan komunikasi yang rendah, daya kritis rendah, keterampilan memecahkan masalah rendah, dan toleransi yang juga rendah.

"Untuk itu, kami selalu mengingatkan lulusan perguruan tinggi untuk meningkatkan kompetensi seperti kemampuan penguasaan Bahasa Inggris, sekarang minimal TOEFL 550. Kalau di bawah itu berat bersaing," katanya.

Sebab kompetensi yang dimiliki lulusan perguruan tinggi harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dia berharap lulusan perguruan tinggi malah menambah daftar panjang jumlah pengangguran di Tanah Air.

Dia mengatakan, banyak masalah yang harus diperhatikan pada era globalisasi. Berbagai permasalahan mengenai efesiensi dan daya saing menjadi tantangan.

Oleh karena itu, kata dia, penting bagi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) untuk mewujudkan sumber daya manusia yang bisa bersaing di kelas dunia.

"Saat ini, rata-rata pendidikan tinggi kita masih rendah. Untuk SMP 60 persen, SMA 78 persen dan perguruan tinggi 73 persen," katanya.

Sementara untuk angka putus sekolah di Indonesia, kata dia, cukup tinggi yakni peringkat 110 dari 180 negara. Dalam kesempatan itu, dia juga meminta daerah untuk memetakan kebutuhan sumber daya manusianya ke depan.

"Daerah harus membuat target dalam 25 tahun ke depan seperti apa. Juga perlu dilakukan pemetaan potensi apa saja yang dimiliki, begitu juga sumber daya manusia menjadi faktor kunci pembangunan daerah dan nasional," papar dia.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?

8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?

Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Negara Kesatuan dan Negara Serikat, Ini Penjelasannya

Perbedaan Negara Kesatuan dan Negara Serikat, Ini Penjelasannya

Ada berbagai bentuk negara di dunia, dan masing-masing memiliki cirinya tersendiri.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju

Menkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju

Budi menyebut kesehatan dan pendidikan berkualitas merupakan dua kunci penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2030.

Baca Selengkapnya
Jenis Tindak Pidana Pemilu, Pahami Pengertian dan Penanganannya

Jenis Tindak Pidana Pemilu, Pahami Pengertian dan Penanganannya

Tindak pidana pemilu menjadi ancaman serius yang dapat merusak integritas dan legitimasi demokrasi.

Baca Selengkapnya
Biaya UKT Mahal, Ganjar: Hentikan Liberalisasi Pendidikan

Biaya UKT Mahal, Ganjar: Hentikan Liberalisasi Pendidikan

Dua pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua dan negara.

Baca Selengkapnya
Tes Bahasa Inggris di Rekrutmen Bersama BUMN Dikeluhkan Sangat Sulit, Kementerian BUMN Respons Begini

Tes Bahasa Inggris di Rekrutmen Bersama BUMN Dikeluhkan Sangat Sulit, Kementerian BUMN Respons Begini

BUMN tak mungkin untuk menurunkan standar soal tes bahasa Inggris dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024.

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024

Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024

Kasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya