Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng siap dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait dugaan suap beberapa proyek di kementeriannya seperti diungkapkan jaksa penuntut umum saat sidang perdana Angelina Sondakh di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

"Saya kalau dipanggil saksi dalam kerangka apapun, selalu siap. Pokoknya, kalau dipanggil oleh KPK untuk bersaksi, kapan saja selalu siap," kata Andi kepada wartawan usai rapat kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (6/9).

Namun, jika pemanggilannya untuk meringankan hukuman mantan putri Indonesia itu, Andi tidak menyanggupi. "Saya tidak bicara soal meringankan, poin saya adalah kalau dipanggil KPK untuk bersaksi. Saya akan menjelaskan sebagaimana apa yang saya tahu, saya selalu siap," katanya.

Kasus suap proyek Wisma Atlet di Kemenpora dengan terdakwa Angelina Sondakh kini sudah masuk persidangan perdana. Dalam dakwaannya, Angie terancam hukuman 20 tahun penjara.

"Angie disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau, Pasal 11 atau Pasal 5 ayat 2 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Mengacu pasal-pasal tersebut, Angie terancam dipidana dengan hukuman penjara paling lama 20 tahun serta denda paling banyak Rp 1 miliar," kata JPU Agus Salim saat membacakan dakwaannya di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Jaksa menilai, Angie telah menerima uang sebesar Rp 12,580 miliar dan USD 2,3 juta. "Uang itu telah diterima terdakwa sebagai imbalan atau fee," ujar Agus.

Angie juga diduga menerima imbalan dari pembahasan anggaran proyek wisma atlet SEA Games di Kemenpora. Dia juga diduga menerima imbalan anggaran dari proyek pengadaan fasilitas alat-alat laboratorium di berbagai universitas di Kemendiknas.