Mentan Syahrul Ungkap 180.000 Sapi di Indonesia Terjangkit PMK
Merdeka.com - Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk jumlah kasus Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah mencapai 180.000 di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Kita punya 18 juta ekor (sapi di Indonesia) yang terkena 180 ribuan, kurang dari satu persen (dari populasi)," kata Yasin Limpo, di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Selasa (21/6).
Ia menyebutkan, bahwa wabah PMK sudah ada di seluruh Asia dan sedang berkembang terutama di Negara Afrika dan Arab dan juga sudah masuk Indonesia, setidaknya sudah ada 19 provinsi dengan 169 kabupaten dan kota yang melaporkan adanya kasus PMK.
"Namun tidak seluruhnya. Mungkin hanya satu desa. Misalnya di Bengkulu yang terkena hanya 9 (ekor sapi)," katanya.
Ia juga menyebutkan, pihaknya menerapkan basis zona bukan country base atau provinsi tapi zona desa dan untuk wilayah yang ditemukan kasus PMK ditetapkan sebagai zona merah. Kemudian, wilayah dengan zona merah itu harus dilockdown.
"Zona basis yang kami terapkan, bukan country base atau provinsi, tapi kami tetapkan desa. Semua zona yang merah yang terkena wabah dilockdown, tidak boleh ada mutasi hewan hidup dari sana. Kecuali, sudah dipotong," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, untuk saat ini pemerintah sudah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi wabah tersebut. Salah satunya, akan mendatangkan 3 juta vaksin PMK.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan pemantauan perkembangan wabah PMK dan setiap daerah diminta melakukan deteksi dini dan segera melaporkan.
"Setiap daerah harus mendeteksi dan melapor, itu kami lakukan monitoring berjenjang hingga provinsi, setiap tiga hari kami ambil laporannya," ujarnya.
"Ada vaksin bantuan dari beberapa negara dan dari FAO itu yang kami sebar, itu vaksin darurat dan akan berlanjut. Tahap pertama sebanyak 800 ribu yang disebar," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sengketa Pemilu Seharusnya Dibawa ke MK, Bukan Diwacanakan ke Hak Angket
Sebaiknya MK difungsikan agar proses dari pemilu cepat selesai, legitimasi rakyat diterima dan pemerintahan bisa berjalan.
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaMentan Amran: Kabar Baik Bagi Petani, Pastikan Menkeu Keluarkan SK Tambahan Pupuk
Kepastian tersebut diungkapkan Mentan seusai rapat terbatas terkait pangan bersama Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaSekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia
Meski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKPK Dikabarkan Operasi Tangkap Tangan di Sidoarjo, Sejumlah ASN Diamankan
Walaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca Selengkapnya