Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mensos wacanakan bahan pangan langsung diantar ke penerima bansos

Mensos wacanakan bahan pangan langsung diantar ke penerima bansos Mensos Khofifah bagikan Kartu PKH. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyiapkan program Layanan Bergerak Bantuan Sosial Non Tunai yang akan mulai diterapkan bulan Mei 2017. Tujuannya agar, pendistribusian bantuan sosial bisa dipercepat dan mempermudah penerima manfaat mencairkan bantuan nontunai tersebut.

Mensos menjelaskan, agen bank dan agen e-Warong (warung gotong royong) akan mendatangi penerima bansos dengan menggunakan sepeda motor. Para agen-agen ini akan berkeliling dengan membawa mesin EDC (Electronic Data Capture).

"Di bagian belakang (motor) mereka ada kotak besar untuk menempatkan bahan pangan," ujar Mensos Khofifah di Surabaya, Kamis (20/4). .

Menteri yang juga Ketum PP Muslimat NU ini juga mengaku sudah memberikan arahan terkait program baru tersebut di acara Bimbingan Teknis Pendampingan Sosial Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang digelar di Kota Pahlawan ini. Khofifah juga telah berkomunikasi dengan Menteri BUMN, para Direktur Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Direktur Telkom untuk bersinergi menyiapkan program tersebut.

"Himbara akan mendukung penyiapan layanan bergerak ini, sementara Telkom akan mendukung dan memastikan ketersediaan jaringan internetnya, mengingat pencairan ini menggunakan mesin EDC."

Untuk tahap awal, layanan ini menyasar keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT. Tahun depan, layanan akan ditambah dengan bantuan elpiji dan subsidi listrik yang merupakan program dari Kementerian ESDM.

"Jumlah penerima BPNT di 2017 ini, sebanyak 1,2 juta keluarga di 44 kota. Jumlah ini akan meningkat menjadi 10 juta keluarga pada 2018. Untuk pencairan BPNT, kita telah siapkan e-Warong yang dikelola penerima manfaat KUBE dan PKH, agen bank milik Himbara dan Rumah Pangan Kita yang dikelola Bulog," terangnya lagi.

Namun, kata Khofifah, jumlahnya belum mencukupi. "Sehingga harus mengambil langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan agen yang cukup besar. Diperkirakan kebutuhan layanan e-Warong mencapai 10.000 unit untuk 10 juta keluarga," paparnya.

Tingginya kebutuhan terhadap layanan e-Warong ini, diharapkan akan terpenuhi dengan adanya Layanan Bergerak Bansos Non Tunai. Untuk tahap awal, akan disiapkan di Mojokerto, Solok dan Trenggalek, yang dinilai siap menghadirkan layanan jemput bola tersebut pada Mei 2017.

"Layanan Bergerak Bansos Non Tunai ini tidak dianggarkan dalam APBN 2017, maka Kemensos menggandeng Himbara untuk berpartisipasi melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk penyiapannya," tutupnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Ingatkan Pendukung Tak Alihkan Dukungan karena Bansos: Itu Uang Rakyat, Bukan Program Pribadi

Anies Ingatkan Pendukung Tak Alihkan Dukungan karena Bansos: Itu Uang Rakyat, Bukan Program Pribadi

Anies Baswedan, mengingatkan para pendukungnya agar tak mengalihkan dukungan hanya karena ditawari uang, sembako, hingga bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Tidak Hentikan Bansos, Anies: Kami Ubah Jadi Bansos Plus

Tidak Hentikan Bansos, Anies: Kami Ubah Jadi Bansos Plus

Dua aspek bansos yang akan diubah, yaitu berkaitan dengan jumlah dan penerima bansos.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.

Baca Selengkapnya
Jawaban Anies saat Ganjar Tanya Bansos: Bantuan untuk Penerima Bukan Bantuan untuk Pemberi

Jawaban Anies saat Ganjar Tanya Bansos: Bantuan untuk Penerima Bukan Bantuan untuk Pemberi

Anies kembali menekankan bahwa bansos harus diberikan kepada si penerima dengan menyesuaikan kebutuhan dan tidak dirapel.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.

Baca Selengkapnya
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat

Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat

Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.

Baca Selengkapnya