Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mensos Tinjau Hunian Korban Banjir Sentani hingga Peluncuran Kapal Fiberglass

Mensos Tinjau Hunian Korban Banjir Sentani hingga Peluncuran Kapal Fiberglass Mensos Risma. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau langsung proyek pembangunan hunian untuk korban banjir Sentani di Doyo Baru, Sentani Timur, Papua. Tidak hanya itu, kunjungan kerja tersebut dilanjut dengan peluncuran fasilitas pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam bentuk motor listrik dan kapal fiberglass.

Pembangunan hunian korban banjir Sentani berada di Doyo Baru, Sentani Timur, Papua. Ada sebanyak 76 hunian yang dibangun melalui Koperasi Alom dan sudah sekitar 21 unit yang telah terealisasi.

"Kami berharap pada 17 Agustus nanti siap dihuni oleh mereka," tutur Risma di Doyo Baru, Sentani Timur, Papua, Rabu (23/3).

Menurut Risma, sejauh ini warga terdampak banjir Sentani masih ada yang tinggal di pengungsian. Adapun konsepnya, lingkungan hunian akan dilengkapi fasilitas untuk menunjang taraf hidup masyarakat baik dari segi perdagangan, pertanian, dan perkebunan.

Sementara sejauh ini diakui masih ada kendala dalam proyek pembangunan hunian tersebut, yakni terkait dengan pembebasan lahan. Kementerian Sosial membebaskan tanah tersebut secara utuh, namun kemudian mesti dipecah sesuai atas nama penghuni.

"Jadi nanti bangunan dan tanahnya itu diserahkan per keluarga. Saya sudah minta bantuan untuk pembebasan, sampai nanti gimana pemecahan ini. Saya sudah komunikasi dengan Menteri ATR-BPN, beliaunya siap membantu karena itu kita akan persiapkan. Jadi nanti 17 Agustus kami berharap mereka sudah terima sertifikat dan kunci rumahnya. Oleh karena itu kami perlu percepatan pemecahan sertifikat," jelas dia.

Selain soal pembangunan hunian korban banjir Sentani, Risma juga meluncurkan bantuan berupa motor listrik dan kapal fiberglass untuk masyarakat Papua yang dilaksanakan di Kantor Distrik Navigasi, Jayapura. Secara rinci, bantuan kapal diberikan untuk Koperasi Mamberamo Raya sebanyak lima unit dan YPK GKI satu unit, dua unit mobil jenis minibus untuk operasional pendidikan Yayasan Maga, dan uji coba dua unit motor trail listrik untuk masyarakat daerah pegunungan.

Mantan Wali Kota Surabaya itu bercerita, awalnya dia datang memenuhi undangan ke tempat pelatihan dan bertemu masyarakat. Salah satu pemuda dari Mamberamo mengusulkan adanya bantuan berupa mesin kapal.

"Nah kapalnya dari mana. Kapalnya potong pohon Ibu. Potong pohon nanti kita lubangi. Saya ngomong ndak ndak ndak, saya ini aktivis lingkungan dunia. Kalau saya potong pohon nanti akan diserang dunia. Nggak nggak. Akhirnya kita diskusi, terus dimatangkan gimana kalau kapal fiber. Oke kita buat kapal fiber," katanya.

Risma menyatakan tidak ingin memberikan bantuan langsung berupa kapal. Alhasil, generasi muda Papua dari Universitas Cendrawasih dan Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun bekerjasama membuat kapal sendiri sesuai konsep yang didiskusikan, hingga akhirnya berhasil.

"Saya tidak mau kasih kapal, kalian harus buat sendiri kapal yang akan kalian pakai dan kemudian bagaimana caranya, saya juga berpikir bagaimana caranya. Kemudian saya meminta bantuan kepada ITS karena mereka mempunyai kapasitas pendidikan perkapalan. Nah kemudian saya minta bantuan bagaimana anak-anak itu diajak ke Surabaya atau kah di sini, saya sampaikan harus di sini," ujarnya.

Selain kapal fiberglass, generasi muda Papua juga bekerjasama membuat motor listrik demi menunjang aksebilitas pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan. Kendaraan tersebut dimodifikasi sehingga dapat membawa barang hasil produksi masyarakat.

"Jadi saat kita diskusi juga bagaimana dengan aksebilitas untuk dia pegunungan jalan. Akses jalan masih sangat terbatas ini struktur jalan, saya sampaikan bagaimana kalau kita bawa motor saja, motor yang bisa menaklukkan kondisi alam di Papua. Dan kemudian lahirlah motor ini, tapi motor ini harus juga berfungsi sebagai alat angkut barang, sehingga dengan alat angkut barang itu maka kemudian angkutan untuk saudara-saudara kita yang di wilayah pegunungan," terang Risma.

Risma berharap, kerjasama antara Universitas Cenderawasi dan ITS Surabaya itu dapat terus terjalin dan terjadi transfer ilmu pengetahuan sehingga dapat semakin mengembangkan pembuatan aksebilitas perekonomian masyarakat di Tanah Papua.

"Namun karena ada permasalahan, kita butuh peralatan-peralatan yang tidak mungkin ada, sementara teman-teman yang akan diboyong ke Surabaya untuk mereka bisa membuat wujudkan motor-motor. Nanti suatu saat ada motor listrik itu lahir dari Papua," Risma menandaskan.

Reporter: Nanda Perdana Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut

Anies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut

Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Aneh Tapi Nyata Banjir Tanpa Hujan di Pemukiman Transmigrasi Kalimantan Utara

Aneh Tapi Nyata Banjir Tanpa Hujan di Pemukiman Transmigrasi Kalimantan Utara

Puluhan lahan pertanian transmigrasi di Kalimantan Utara terendam banjir akibat pasang air laut.

Baca Selengkapnya
Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79

Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79

Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.

Baca Selengkapnya
Soal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan

Soal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan

Anies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan

Baca Selengkapnya
Pantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau

Pantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau

Selain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.

Baca Selengkapnya
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah

Baca Selengkapnya