Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menristek: Terapi Konvalesen Perbesar Peluang Sembuh dari Covid-19

Menristek: Terapi Konvalesen Perbesar Peluang Sembuh dari Covid-19 Menristek Bambang Brodjonegoro temui pimpinan KPK. ©2020 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan plasma konvalesen sebagai terapi tambahan untuk penanganan pasien Covid-19 saat ini berkontribusi untuk memperbesar atau meningkatkan peluang kesembuhan pasien.

"Selain kita selalu berupaya untuk membuat penularan atau jumlah yang terinfeksi itu menjadi lebih sedikit dan mendatar kurvanya. Hal lain yang bisa kita tonjolkan adalah peningkatan jumlah kesembuhan dan pengurangan jumlah kematian dan secara signifikan, di situlah terapi plasma konvalesen memainkan peranan penting," kata Menristek Bambang dalam webinar Plasma Konvalesen pada Penanganan Covid-19, Jakarta, Kamis (11/2).

Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang menuturkan perlu mendorong agar plasma konvalesen diakui sebagai salah satu terapi yang menjanjikan untuk penanganan Covid-19. Dari hasil uji klinis tahap pertama, penggunaan terapi plasma konvalesen memberikan dampak positif untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien.

Saat ini, uji klinis tahap kedua dan ketiga sedang dan akan dilakukan, dan diharapkan dapat memberikan hasil yang baik untuk penanganan pasien Covid-19.

"Saya memberikan dukungan penuh agar uji klinis tahap 2 dan 3 ini bisa berlangsung dengan lancar dan juga terima kasih kepada rumah sakit dan fakultas kedokteran yang juga sudah bahu membahu bekerja sama untuk bisa memastikan uji klinis berjalan lancar, dan saya yakin kita semua punya pandangan yang sama bahwa kita harus punya solusi dan kita harus bisa bertempur menghadapi Covid-19 ini," ujar dia.

Pendonor plasma konvalesen terbaik adalah penyintas Covid-19 yang sebelumnya pernah dirawat sebagai pasien Covid-19 berkategori sedang sampai berat. Sementara penerima donor plasma konvalesen adalah pasien Covid-19 yang tergolong kategori ringan menuju sedang.

Menristek Bambang juga berharap lebih banyak penyintas Covid-19 yang mendonorkan plasmanya karena kebutuhan akan plasma konvalesen meningkat.

"Kita harus mendapatkan donor dari plasma konvalesen itu sendiri dan kita sempat mengalami kondisi dimana permintaan plasma jauh di atas pasokannya," tuturnya.

Para pendonor plasma konvalesen harus mempunyai kadar antibodi cukup untuk diberikan kepada pasien yang sedang menderita Covid-19. Untuk mempercepat pengukuran kadar antibodi, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sedang mengembangkan metode yang lebih praktis untuk mengukur kadar antibodi dengan melakukan evaluasi terhadap reagen yang sudah ada.

"Kita harapkan nanti dengan pengukuran yang lebih praktis ini maka pengukuran kadar antibodi plasma juga menjadi lebih cepat sehingga ketika plasma diterima dari donor kemudian dilakukan evaluasi dan akhirnya bisa diputuskan apakah plasma konvalesen itu bisa diberikan kepada si pasien tersebut. Kita harapkan dengan waktu yang bisa lebih cepat bisa menyelamatkan lebih banyak orang. Apalagi kalau jumlah donor cukup," tuturnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Berniat Operasi Empedu, Pria Ini Malah Tak Sengaja Jalani Prosedur Vasektomi

Berniat Operasi Empedu, Pria Ini Malah Tak Sengaja Jalani Prosedur Vasektomi

Seorang pria tak sengaja menjalani prosedut vasektomi karena kelalaian petugas medis. Begini ceritanya!

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.

Baca Selengkapnya