Menristek: Negara Maju Bukan dari Jumlah Penduduk, Tapi yang Berinovasi
Merdeka.com - Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi M. Nasir membuka Sidang Komisi C Majelis Senat Akademik Perguruan Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH) di Hotel Candi Semarang, Semarang, Senin (1/4). Universitas Diponogoro selaku tua rumah acara tersebut, pada tahun ini mengangkat tema 'Pengembangan Sumber Daya PTN-BH untuk Prioritas Pembangunan'.
Dalam sambutannya, M. Nasir menegaskan kepada delegasi dari 11 PTN BH di Indonesia bahwa negara yang maju bukanlah negara yang memiliki jumlah penduduk besar ataupun luas wilayahnya, melainkan mereka yang berinovasi.
"Di dunia negara yg maju bukan karena jumlah penduduk yang besar, buka luas negaranya yang besar, negara yang maju (adalah) negara yang berinovasi dalam teknologi, oleh karena itu negara yg tidak berinovasi akan leave," kata Nasir.
Rektor Universitas Diponogoro Yos Johan Utama yang juga memberikan sambutan dalam kesempatan itu meminta kepada Menristekdikti supaya pengurusan terkait guru besar bisa otonom di masing-masing perguruan tinggi. Hal ini supaya pusat, atau dalam hal ini Kemenristek Dikti tidak terlalu sibuk.
"Berikan kami mandat kemandirian dalam mengatur guru besar, paling tidak rektor kepala. Ini akan mengurangi beban di pusat," kata Yos.
Sebagi informasi, PTN BH merupakan perguruan tinggi negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus sebagai badan hukum publik yang otonom. Dahulu dikenal sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dan Badan Hukum Pendidikan (BHP).
Sampai saat ini, ada 11 PTN BH di Indonesia, yakni Universitas Sumatera Utara, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Diponogoro.
Reporter: Yopi M
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaJokowi Perintahkan Mendikbudristek Tambah Anggaran Riset: Presiden Akan Datang Pasti Melanjutkan
Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTelah Menjabat Selama 9 Tahun, Ini Berbagai Keberhasilan Pemerintahan Jokowi Menurut Sejumlah Rektor
Sejumlah rektor paparkan berbagai keberhasilan yang telah diraih pemerintahan Jokowi selama 9 tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud Dapat Laporan Rektor Diminta Buat Pernyataan Sebut Jokowi Negarawan
Menurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan
Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaGuru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024
Terkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaMenkominfo soal Warga Takut Dikriminalisasi di Revisi UU ITE: Takut sama Bayangan Sendiri
Menkominfo meyakinkan revisi UU jilid II, bukan untuk mengkriminalisasi masyarakat yang menyampaikan kritik dan pendapat.
Baca SelengkapnyaDibisiki Kelas Kurang, Jokowi Bangun Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Habiskan Rp200 M
Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca Selengkapnya