Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menristek Beberkan Pengembangan Riset Penanganan Covid-19

Menristek Beberkan Pengembangan Riset Penanganan Covid-19 Menristek Bambang Brodjonegoro temui pimpinan KPK. ©2020 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menjelaskan terkait rencana yang akan dijalankan pemerintah berdasarkan konsorsium riset dan inovasi Covid-19 tahun 2021. Hal itu dilakukan sebagai rencana penanggulangan Pandemi Covid-19 yang sejak Maret 2020 melanda Indonesia.

Dalam penjelasannya, terdapat sekitar lima langkah yang sedang dijalankan pemerintah sejak 2020 sampai dengan 2021, pertama terkait pencegahan yang meliputi penguatan bahan herbal sebagai imunomodulator, suplemen kesehatan, alat pelindung diri (APD), termasuk pengembangan sterilisasi ozon, limbah medis portable sampai pemanfaatan robot autonomous.

"Sudah dan sedang kami lakukan pertama di tahun 2020 untuk 2021 rencana kami akan terus mencari bahan herbal untuk imunomodulator. Ya termasuk misalnya minyak kayu putih, kurkumin, kemudian VCO Virgin Coconut oil maupun bahan lainnya yang kami nilai bisa membantu upaya pencegahan," kata Bambang saat saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Rabu (3/2).

Kemudian, Bambang menjelaskan terkait langkah skrining yang sedang dikembangkan seperti meningkatkan kualitas deteksi dari alat GeNose dan mengembangkan reagen PCR agar bisa diproduksi dalam negeri.

"Untuk skrining yang sedang kami kembangkan terutama selain memperbaiki akurasi dan kualitas dari GeNose juga kami. Coba mengembangkan reagen PCR yang selama ini 100 persen harus impor, kami sedang mencoba untuk mengembangkan Reagen PCR tentunya disesuaikan dengan mesin PCR yang dipakai di berbagai tempat di Indonesia," katanya.

"Demikian juga kami akan mengembangkan RT-Lamp sebagai alternatif dari Tes serta melakukan upaya mencari cara untuk mengukur kadar antibodi tadi ya dan juga plasma konvalesen. Selain itu ada tentunya inovasi yang diusulkan oleh ITS misalkan Inose dengan menggunakan keringat dari ketiak kita untuk juga bisa mendeteksi Covid-19," tambahnya.

Adapun, dia menyampaikan bahwa untuk pengembangan alat kesehatan pendukung, Kemenristek sedang mengembangkan ICU Ventilator dari dalam negeri.

"Salah satu yang ingin Kami prioritaskan adalah kita sampai saat ini belum bisa membuat ICU ventilator. Nah karena itu saat ini ada lima pihak yang sedang mencoba mengembangkan ICU ventilator mudah-mudahan paling tidak ada satu selesai di tahun ini," ujarnya.

Dalam pemaparannya saat RDP, Bambang juga mengatakan bahwa pengembangan alat kesehatan pendukung juga meliputi X-Ray atau CT-Scan, telemedicine, alat manejemen sampah medis, serta drone untuk mendeteksi kerumunan.

"Kemudian juga untuk alat kesehatan pendukung benar untuk mencegah kerumunan. Para peneliti di Lipi sudah mengembangkan drone untuk memonitor terjadinya kerumunan yang bisa langsung melaporkan apabila ada kerumunan di suatu tempat," jelasnya.

Tidak hanya itu, Bambang turut melaporkan terkait rencana dalam pengembangan obat dan terapi seperti plasma convalescene, plasmapheresis, exosome, stem cell, Obat Anti Sars-Cov, Obat Herbal, Obat Lainya (Kina), dan multicenter clinical trial.

"Sementara dari sosial humaniora dan database yang sedang dikerjakan Kementerian Kesehatan itu adalah untuk untuk Whole genome sequencing," jelasnya.

Perkembangan Vaksin Merah Putih

Lebih lanjut terkait perkembangan Vaksin Merah Putih, Bambang menyampaikan bila saat ini terdapat enam institusi yang ikut terlibat dalam pengembangan vaksin merah putih.

"Vaksin merah putih di mana saat ini ada enam institusi yang mengembangkan vaksin merah putih. Dengan kalau kita sebut enam platform ada Eijkman dengan protein rekombinan, Lipi juga sama protein rekombinan namun caranya berbeda UI dengan DNA MrNa, kemudian Erlangga dengan adenovirus, kemudian ITB dengan adenovirus protein rekombinan, dan UGM dengan protein rekombinan," paparnya.

Menurutnya, seiring berjalannya waktu banyak platform yang dipakai untuk perkembangan vaksin merah putih saat ini, seperti MrNa yang sebagaimana dikembanhkan oleh vaksin Moderna dan vaksin Pfizer.

"Sementara definisi vaksin merah putih tentunya adalah pengembangan vaksin yang berbasis virus yang bersirkulasi di Indonesia dan dilakukan oleh para peneliti Indonesia dan nantinya diproduksi oleh pabrik di Indonesia," jelasnya.

Oleh karena itu atas perkembangan riset vaksin yang ada, kata Bambang, maka pemerintah mengajak beberapa institusi lain untuk ikut dalam pengembangan vaksin yang sedang diuji, tidak hanya PT Biofarma.

"Dalam riset pengembangan vaksin itu sendiri dan untuk hilirisasi dari bibit vaksin yang dihasilkan oleh masing-masing tim peneliti tentunya kita tidak bisa bergantung hanya kepada PT Biofarma. Karena Biofarma sampai hari ini baru bisa menangani untuk vaksin dari rekombinan dan adenovirus virus," katanya.

"Padahal, misalkan Univ Airlangga mengerjakan adinovairus atau UI dengan DNA MrNa maka mereka akan kesulitan mencari partner apabila Biofarma baru bisa dengan dua platform (rekombinan dan Adenovirus)," jelasnya.

Atas hal itu, Bambang menyebutkan bila beberapa perusahaan swasta yang telah diajak kerjasama diantaranya Biotis, PT Tempo Scan Pasicific, Kalbe Farma dan PT Daewong Infinion yang telah siap untuk bekerjasama mengembangkan vaksin merah putih.

"Kita harapkan nantinya pabrik-pabrik tersebut selain bisa meningkatkan kapasitas produksi vaksin juga bisa menambah variasi plafon gunakan dalam perkembangannya," jelasnya.

Dengan beragam persiapan tersebut, Bambang menjelaskan jika target berdasarkan pengembangan vaksin merah putih yang dilakukan oleh enam institusi kemunhkinan akan baru mendapatkan izin di Tahun 2022.

"Progres pengembangannya ya. Di mana memang kebanyakan dari vaksin Merah putih kemungkinan baru bisa digunakan atau mendapatkan izin di Tahun 2022 ya. Yang kita upayakan tentunya percepatan," jelasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.

Baca Selengkapnya
Cara Menjaga Kesehatan Mata, Hindari Ragam Penyakit Berbahaya Sedari Dini

Cara Menjaga Kesehatan Mata, Hindari Ragam Penyakit Berbahaya Sedari Dini

Seiring bertambahnya usia, memang fungsi mata akan menurun dengan sendirinya. Namun Anda harus tetap bisa melakukan beragam cara untuk menjaga kesehatannya.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.

Baca Selengkapnya