Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menlu Marty desak Australia segera selesaikan masalah penyadapan

Menlu Marty desak Australia segera selesaikan masalah penyadapan Marty Natalegawa. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, menyesalkan tindakan penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia terhadap Indonesia. Langkah tersebut telah mencederai kebersamaan dan kerjasama yang dibangun kedua negara pascalepasnya Timor Leste.

Marty menyebut tindakan yang dilakukan intelijen Australia tidak bisa diremehkan dampaknya. Atas alasan itu pula, Indonesia tidak akan melakukan tindakan apapun hingga Perdana Menteri (PM) Tony Abbott melakukan penyelesaian.

"Intinya sekali lagi, bukan kita yang bawa masalah ini, melainkan pihak Australia. Sehingga pihak Australia yang harus mencari jalan penyelesaian ini dengan baik," tegas Marty di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (19/11).

Marty menambahkan, Indonesia tidak pernah menebarkan permusuhan, apalagi menjadikan negara-negara tetangganya sebagai musuh. Terutama dengan masyarakat Australia yang dianggap memiliki ikatan persaudaraan yang lebih baik.

"Kita tidak ada permusuhan kepada siapapun juga di kawasan ini, apalagi dengan rakyat Australia yang sudah memiliki persaudaraan dengan baik," tandasnya.

Atas berbagai alasan yang telah dikemukakan sebelumnya, Marty menyatakan akan meninjau kembali seluruh hubungan Indonesia dan Australia secara umum. "Bukan cuma di bidang pertukaran info dan intelijen, untuk memastikan tidak bussiness as usual, tidak seperti biasanya," ujarnya.

Dia menilai, apa yang dilakukan intelijen Australia telah melanggar hak privasi seorang individu karena merekam pembicaraan presiden. Atas tindakan yang sepihak itulah, pemerintah Australia wajib bertanggungjawab.

"Saya kira biar mereka yang ambil kesimpulan, cara mengelola hubungan yang baik, tadi kita ambil posisi evaluasi, dubes kita ambil ulang. Kita terus mendowngrade hubungan Australia dengan kita, biar nanti pihak mereka sendiri yang ambil keputusan," pungkasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Isi Pertemuan Penting Prabowo Bersama Barisan Jenderal saat Terima Wakil PM Australia

VIDEO: Isi Pertemuan Penting Prabowo Bersama Barisan Jenderal saat Terima Wakil PM Australia

Keduanya sepakat segera meneken perjanjian kerja sama pertahanan.

Baca Selengkapnya
Australia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda

Australia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda

Ini akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya

Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya

Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.

Baca Selengkapnya
Menetap di Australia, Acha Sinaga Sedih Tak Bisa Ikut Nyoblos saat Pemilu Karena Minim Informasi

Menetap di Australia, Acha Sinaga Sedih Tak Bisa Ikut Nyoblos saat Pemilu Karena Minim Informasi

Menjelang pemilu 2024, Acha Sinaga bercerita tentang kesedihannya karena tak bisa mengikuti Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Suara ‘Ding’ di Pesawat Ternyata Banyak Artinya, Begini Penjelasannya

Suara ‘Ding’ di Pesawat Ternyata Banyak Artinya, Begini Penjelasannya

Mengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.

Baca Selengkapnya
Benua yang Hilang Ditemukan di Bawah Laut Australia, Diduga Pernah Dihuni Setengah Juta Manusia 70.000 Tahun Lalu

Benua yang Hilang Ditemukan di Bawah Laut Australia, Diduga Pernah Dihuni Setengah Juta Manusia 70.000 Tahun Lalu

Luas benua 'Atlantis' yang hilang ini dua kali luas Inggris

Baca Selengkapnya
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.

Baca Selengkapnya
Ini Kegiatan Wapres Ma'ruf Selama Jadi Plt Presiden

Ini Kegiatan Wapres Ma'ruf Selama Jadi Plt Presiden

Jokowi hari ini masih berada di Australia dan telah mengikuti Khusus ASEAN-Australia di Melbourne.

Baca Selengkapnya