Menkum Ham soal perampok Pulomas: Tembak aja kakinya sampai patah
Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Hamonangan Laoly mendukung langkah tegas polisi yang menembak pelaku perampokan disertai penyekapan hingga menewaskan enam korban di perumahan kawasan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Satu perampok rumah milik Dodi Triono itu tewas ditembak dan seorang mengalami luka di kaki dalam penangkapan yang dilakukan Rabu (28/12) kemarin.
"Kita harapkan para perampok hukum berat, jangan beri ampun. Makanya polisi tembak aja dengkulnya, kakinya sampai patah," kata Yasonna di Kemenkum HAM, Jakarta, Kamis (29/12).
Yasonna meminta polisi tak memberi ampun terhadap pelaku perampokan. Terlebih pelaku perampokan tersebut merupakan merupakan residivis kasus serupa.
"Jangan salahnya sama saya, kami. Hukumannya rendah. Dia keluar, tingkat revisidis. Perampok, pencuri. Kalau kriminal, hakim harus memberikan hukuman ulang. Kalau residivis. Kita tak tahu kalau mengulangi lagi. Pelajaran bagi kita. Para begal, rampok, dari segi kriminologi potensial residivis," kata Yasonna.
Terduga pelaku pembunuhan di Pulomas ©2016 merdeka.com
Diketahui, polisi membekuk dua dari empat pelaku perampokan disertai pembunuhan di kediaman Dodi Triono (59), Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Penangkapan dilakukan sehari setelah perampokan terjadi yakni pada Senin (26/12) sore dan baru diketahui hari Selasa (27/12).
Polisi berhasil menangkap dua pelaku perampokan, dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Satu pelaku bernama Ramlan Butar Butar tewas ditembak, satu tersangka lain Erwin Situmorang dalam keadaan hidup.
Cepatnya penangkapan pelaku karena petugas menyelidiki dengan cara 'scientific crime' menggunakan 'database', sidik jari dan analisa kamera tersembunyi. Ramlan Butar-Butar dkk residivis kasus pencurian.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaMinta Didoakan Pemilu Damai dan Aman, Kapolres Inhu Kunjungi Sejumlah Ponpes dan Kiai
Polisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres
Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMasih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024
Pemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaPenjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaSyok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Pidanakan Keluarga yang Sembunyikan Buronan Pemerkosa dan Penyekap Siswi SMP
Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaSarapan Pagi, Para Perwira Polisi Ini Begitu Nikmat Makan Gorengan & Lontong di Warung Sederhana
Begini momen sederhana para perwira polisi saat menikmati sarapan lontong dan gorengan sebelum bertugas.
Baca Selengkapnya