Merdeka.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa penembakan yang menewaskan empat tahanan Lapas klas II B Cebongan, Sleman, DIY. Dia meminta kepada aparat hukum untuk segera mengusut para pelaku yang terlibat dalam pembunuhan para pelaku pengeroyokan seorang anggota Kopassus.

"Saya turut berduka atas kejadian ini," kata Amir saat jumpa pers di Lapas Cebongan, Sabtu (23/03/2013).

Amir tiba di Lapas Cebongan pukul 11.30 WIB dengan pengawalan ketat dari kepolisian dan anggota TNI. Pada kesempatan itu pula, dia memohon maaf atas ketidakmampuan aparatnya dalam menjaga keselamatan seluruh tahanan yang dititipkan di Lapas Cebongan.

Dalam proses pengusutan, Amir berjanji untuk melakukan penyelidikan dengan transparan tanpa menutup-nutupi kasus tersebut. Dia juga berharap agar para pelaku penembakan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Politisi Partai Demokrat ini menilai, peristiwa penembakan di dalam Lapas baru pertama kali terjadi di Indonesia. Terlebih, pelakunya merupakan orang dari luar Lapas.

"Ini bukan peristiwa sederhana, di mana pihak luar bisa masuk ke dalam Lapas dan melakukan aksi pembunuhan," tandasnya.

Sebelumnya, Lapas klas II B Cebongan, Sleman didatangi sekelompok orang bersenjata. Pelaku yang berjumlah belasan orang itu langsung masuk ke dalam Lapas dan menembak empat tahanan serta melukai dua sipir penjara.

Para tahanan tersebut merupakan tersangka atas kasus pembunuhan seorang anggota Kopassus bernama Sertu Heru Santoso di Hugo's Cafe pada Selasa (19/3) lalu.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap 43 orang saksi yang merupakan karyawan, sipir maupun narapidana di dalam Lapas. Mereka dinilai mengetahui secara detil aksi penembakan brutal tersebut.