Menkominfo: Anak muda Indonesia harus menjadi perintis start up
Merdeka.com - Sumber daya manusia yang andal dan berkualitas merupakan faktor penting guna ikut mendorong perekonomian bangsa, misalnya melalui inovasi dan kreativitas pengembangan start up.
"Kemampuan mengelola risiko, inovatif, konsistensi dan kreativitas, hal tersebut merupakan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh para perintis perusahaan start up," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pada acara kuliah umum bertema Nasionalisme di Era Digital yang diselenggarakan Institut Pertanian Bogor (IPB), di gedung Graha Widya Wisuda IPB, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/9). Disampaikan dalam siaran pers, Selasa (25/9).
Rudiantara menuturkan, perusahaan start up dengan pengelolaan keuangan yang stabil memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti pendorong tumbuhnya perekonomian, menyerap banyak tenaga kerja serta mampu berkompetisi di taraf international.
"Saya berharap anak muda Indonesia memiliki pola pikir untuk menjadi perintis start up. Kita tidak pernah meragukan kemampuan para anak bangsa dalam kreasi inovasi dan membuat model bisnis serta mengendalikan perusahaan untuk tumbuh dengan kecepatan optimal," ucap Rudiantara.
Rudiantara juga menjelaskan, bahwa kucuran dana dari investor asing bukan berarti start up asal Indonesia diambil alih oleh bangsa asing. Sebab, pengawasan merger dan akuisisi maupun employee stock option program dan managemennya tetap dikendalikan lokal.
Selain Rudiantara, pada kuliah umum Nasionalisme di Era Digital di IPB juga menghadirkan tiga pelaku muda yang bergerak di bisnis start up. Mereka adalah CEO Impact Digital Fahri Amirullah, Vice President of Product Bukalapak Zakka Fauzan dan CEO etanee.id Herry Nugraha.
Ketiganya menyampaikan mengenai bisnis start up yang dilakukan pada sesi talkshow di hadapan 3.000 mahasiswa serta sivitas akademika IPB.
Vice President of Product Bukalapak Zakka Fauzan, memaparkan, berbagai aspek seperti tantangan dan hal yang perlu diperhatikan setelah perusahaan start up mendapatkan gelar unicorn.
"Tantangan mendirikan perusahaan ada di rasa aman dan nyamam kita sendiri. Gelar unicorn menjadi satu fase yg harus dilewati untuk menjadi lebih besar. Karena kita harus tetap mempertahankan kestabilan ini," ujar Zakka.
Zakka menilai, perusahaan start up lokal masih memiliki rasa nasionalisme di era digital masa kini. Zakka menyebutkan bahwa 99,99 persen karyawan di Bukalapak merupakan warga negara Indonesia serta memiliki tim product development yang masih muda.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaSebagian besar anak muda masih memiliki pengetahuan dan modal yang minim untuk mengimplementasikan profesi impian tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca SelengkapnyaPara pemuda memiliki peran yang sangat besar untuk masa depan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca Selengkapnya