Menko Puan buka pameran seni koleksi Istana Kepresidenan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani membuka Pameran Seni Koleksi Istana Presiden 2018. Acara ini diselenggarakan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8).
Acara tersebut, dihadiri juga oleh Mensesneg Pratikno, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkominfo Rudiantara, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Direktur Bank Mandiri dan para Duta Besar Negara Sahabat. Hadir juga para seniman dan kurator.
Menurut Puan, galeri merupakan tempat penyimpanan dan pamer karya seni dan budaya. Tempat itu, memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang sadar dan mencintai karya seni dan budaya sebagai identitas bangsa.
Menko Puan buka pameran seni koleksi Istana Kepresidenan ©2018 Merdeka.com
"Diharapkan Galeri Nasional Indonesia dapat menjadi rumah bagi pegiat dan pecinta seni untuk berkreasi, sehingga dapat menumbuhkan minat masyarakat dalam seni dan budaya, menginspirasi dan mengapresiasi karya seni baik untuk tujuan pendidikan dan rekreasi," ucap Puan.
Puan menuturkan, penyelenggaraan pameran ini merupakan wujud nyata apresiasi pemerintah atas karya seni dan budaya. Diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan kreativitas anak bangsa dalam merawat dan melestarikan budaya bangsa.
"Oleh karena itu, saya berharap agar kita semua yang hadir dapat mengambil manfaat dari pelaksanaan pameran ini, dan sekaligus kita mengambil bagian dalam menyukseskan terselenggaranya pelaksanaan Asian Games 2028," imbuhnya.
Menko Puan buka pameran seni koleksi Istana Kepresidenan ©2018 Merdeka.com
Pameran Seni Koleksi Istana Presiden 2018 ini merupakan tahun yang ketiga diselenggarakan. Khusus tahun ini, tema pameran disesuaikan dengan even Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta-Palembang.
Pameran berlangsung dari tanggal 3-31 Agustus 2018. Pada acara tersebut, menampilkan 45 koleksi karya lukisan, patung dan seni karya hasil dari 34 seniman Indonesia dan mancanegara.
Menko Puan buka pameran seni koleksi Istana Kepresidenan ©2018 Merdeka.com
Tiga mahakarya seniman juga ikut dipamerkan, antara lain, lukisan 'Berburu Banten' karya Raden Saleh. Kemudian lukisan 'Memanah' karya Henk Ngantung. Lalu lukisan 'Perkelahian dengan Singa' karya Raden Saleh.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lukisannya Dikoleksi Presiden Soekarno, Ini Sosok Nasjah Djamin Sang Maestro dan Penulis dari Tanah Batak
Nasjah bukanlah keturunan seniman, bahkan tidak ada keluarganya satupun yang miliki bakat di bidang seni.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut Minta Kenaikan Pajak Hiburan 75 Persen Ditunda
Luhut mengaku kabar kenaikan pajak hiburan ini sudah didengarnya sejak lama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen Hanura: Pihak 02 Bangun Narasi Pemilu Selesai, Rakyat Jangan Mau Ditipu
Benny menyebut, Pemilu terdiri dari banyak tahapan.
Baca SelengkapnyaMomen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet
Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK
Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca SelengkapnyaMomen Kehadiran Titiek Soeharto di Acara Syukuran Prabowo Curi Perhatian, Datang Langsung Nyanyi Bareng Sespri Ganteng
Sosoknya pun langsung bernyanyi bersama para sespri Prabowo.
Baca SelengkapnyaPuan soal Rencana Mahfud Mundur sebagai Menko Polhukam: Tunggu Waktu Tepat, Tak Usah Jadi Polemik
Puan meyakini Mahfud akan mundur di waktu yang tepat.
Baca Selengkapnya