Menko PMK Muhadjir Sebut Banyak Pemudik Bandel Sebabkan Klaster Keluarga dan Ziarah
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut Jawa Barat termasuk sebagai provinsi di Pulau Jawa yang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Ia menyebut hal ini sebagai hukuman dari ketidaktaatan saat imbauan larangan mudik hingga pesta pernikahan.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang harus diperhatikan dalam penanganan Covid-19. Khususnya pengendalian penyebaran virus klaster keluarga.
“Jabar termasuk yang tinggi (kasus Covid-19). Diminta ada perhatian khusus oleh bapak presiden. Ini sebagian (kasus) dari arus balik pascamudik. Kita tahu banyak sekali pemudik yang bandel, nekat, yang kemudian kembali ke wilayah tempat tinggal awal, membawa oleh oleh Covid-19 dan menciptakan klaster keluarga,” terang dia di Bandung, Rabu (16/6).
“Termasuk manten (acara pernikahan). Karena setelah lebaran, kemudian mungkin waktu mudik dapat jodoh kemudian manten, jadilah klaster-klaster akibat dari pesta penganten,” ia melanjutkan.
Selain itu, Humadjir menyoroti trend klaster ziarah di beberapa daerah. Wilayah yang menjadi pusat penyebaran covid-19 klaster ini paling tinggi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Seperit yang diumumkan kemenkes, yaitu (virus Covid-19 varian baru) Delta yang berasal dari India, udah masuk ke wilayah Indonesia. Karena itu mohon betul-betul dapat perhatian, mematuhi porkes, menambah daya tahan tubuh. Jangan sekali kali mengabaikan protokol kesehatan. Taruhan kita saat ini mau disiplin atau tidak,” ucap dia.
“Kalau tidak disiplin, hukumannya sangat menyakitkan yaitu berkembang biak covid tidak terkendali,” tegas dia.
Disinggung mengenai usulah Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meminta pemerintah pusat meniadakan libur Iduladha hingga cuti bersama, Muhadjir menyatakan isu tersebut masih dalam tahap pembahasan.
“Sudah ada rapat kemarin untuk membahas hari libur baik itu cuti bersama maupun perorangan sampai bulan Desember. Tapi hasilnya tunggu nanti akan diumumkan tersendiri. yang jelas sudah jadi agenda pemerintah sesuai dengan perintah bapak presiden,” kata dia.
Sementara itu, Gubenrur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan prosedur penananganan dan pengendalian kasus Covid-19 sudah siap. Salah satu prosedurnya adalah menaikan kapasitas kamar untuk pasien untuk covid-19 di rumah sakit. Caranya, mengkonversi kamar untuk penyakit umum.
“Sekitar 3.000 bed itu sedang kami siapkan total se-Jabar hasil perhitungan dari 30 persen,” kata Ridwan Kamil.
“Berikutnya saya titip, weekend ini diimbau lagi para wisatawan jangan dulu ke Bandung Raya. kapasitas RS sudah 80 persen, kalau ada keteledoran membuat situasi lebih tidak terkendali, nanti dievaluasi 7 hari melalui sebuah hasil yang terukur, apakah ada pelonggaran dan sebagainya, terrmasuk ditaati WFH sebagai bagian pengendalian situasi kedaruratan ini,” ia melanjutkan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Jelaskan Maksud di Balik Kunjungan Kerja Jokowi Sekaligus Bagikan Bansos di Daerah
Muhadjir menjelaskan presiden juga mengundang masyarakat untuk bertemu dan berdialog.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Banjir di Demak-Kudus: Kementerian PUPR Kerja Siang Malam Tutup Tanggul Jebol
Sebanyak enam tanggul jebol pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca Selengkapnya