Menkes Ungkap Sebaran Varian Covid-19 Jadi Penyebab Lonjakan Kasus di India
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan ada tiga varian baru Covid-19 di dunia yang memiliki tingkat penularan sangat cepat dan berbahaya. Tiga varian tersebut yakni B117 yang pertama kali ditemukan di London, B1351 di Afrika Selatan dan B1 di Brasil.
"Ini yang benar-benar bahaya dan cepat sekali," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Perekonomian RI, Jumat (23/4).
Dari tiga varian baru Covid-19 yang memiliki tingkat penularan sangat cepat dan berbahaya, satu di antaranya telah masuk ke Indonesia sejak Januari 2021. Varian itu yakni B117 asal London.
"Satu sudah teridentifikasi masuk di Indonesia sejak Januari yaitu mutasi yang dari London," ujarnya.
Masuknya B117 menambah daftar varian baru Covid-19 yang menembus Indonesia. Saat ini, ada lima varian baru Covid-19 yang telah masuk ke Indonesia sejak April 2020. Di antaranya ada D614G, B11282, B11283 dan E484K.
Jika dilihat dari sebarannya, kata Budi, virus Covid-19 asal Wuhan mendominasi kasus di Indonesia sejak Maret hingga April 2020. Namun, sejak Mei 2020, varian baru Covid-19 D614G mendominasi kasus di Tanah Air.
"Kemudian di bulan November masuk lagi mutasi berikutnya N439K. Tapi dua mutasi ini tidak membahayakan, tidak masuk variant of consentnya WHO," sambungnya.
Budi menyebut, varian B117 asal London memang belum mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia saat ini. Namun, varian baru Covid-19 ini merupakan variant of consent dari badan kesehatan dunia atau WHO karena dinilai menular dengan cepat dan berbahaya.
"Ini yang menyebabkan penularan di Eropa dan India naik. Oleh karena itu, kita selalu harus hati-hati, mempercepat proses vaksinasi, menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saatnya nanti variant of consentnya B117 makin besar porsinya, kita siap," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya