Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab satu kasus gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) terkonfirmasi di Jakarta yang baru muncul kembali pada Minggu (5/2) lalu.
Budi menjelaskan, penyebab kasus konfirmasi tersebut karena cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG). Diketahui, pasien tersebut mengonsumsi obat sirop Praxion.
Meskipun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) telah menyatakan obat sirop tersebut aman dan tak mengandung EG dan EG yang melebihi ambang batas. Ternyata, kata Budi, pasien tersebut diduga minum obat sirop lebih dari satu.
"Itu karena EG dan DEG-nya tinggi dan memang dia diduga minum obatnya multiple (banyak). Obatnya masih diambang aman tapi ada dugaan yang bersangkutan minumnya beberapa obat sekaligus. Jadi kalau misalnya amannya satu tapi kalau minumnya tiga, kan tiga jadi enggak aman," kata Budi kepada merdeka.com saat ditemui di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2).
Oleh karena itu, Budi mengaku akan mengerahkan jajarannya mensosialisasi agar masyarakat tak mengonsumsi lebih dari satu jenis obat sirop.
"Nah itu yang akan dibuat press release, pada saat kita minum obat, nah jangan sampai multiple farmasi. (Multiple farmasi itu) minum obat siropnya beberapa sekaligus. Nah itu seharusnya dijaga," ujar Budi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mendapatkan laporan satu kasus baru konfirmasi Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Jakarta. Padahal tak ada tambahan kasus sejak Desember 2022.
"Yang confirm gagal ginjal akut ini yang diterima di RSCM sudah terlambat. Jadi kita kasih treatment femopizole karena obatnya sudah ada, sudah terlambat sehingga pada hari yang sama dia wafat," ujar Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).
Kemenkes juga telah mengambil sampel dari anak tersebut dan dikirimkan ke Labkesda DKI Jakarta. Hasilnya, ditemukan kandungan EG dan DEG yang melebihi ambang batas.
Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengungkapkan, obat sirop yang dikonsumsi pasien baru gagal ginjal akut terbukti aman. BPOM menjelaskan, pihaknya telah menguji tujuh sampel termasuk bahan baku sorbitol di obat sirup.
"Hasil pengujian menunjukkan seluruh sampel yang diuji memenuhi syarat. Artinya, sirop obat memenuhi persyaratan ambang batas asupan harian sehingga aman digunakan sesuai aturan pakai," kata Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor BPOM, Togi Junice Hutadjulu dalam konferensi pers, Rabu (8/2). [gil]
Baca juga:
Diduga Alami Gagal Ginjal Akut, Balita Indramayu Dirujuk ke RSCM
Ciri-ciri Sakit Ginjal pada Wanita, Bisa Pengaruhi Masa Haid dan Kehamilan
Satu Anak Suspek Gagal Ginjal Akut di Jakarta Dinyatakan Negatif
Polri: Ada Perbedaan Hasil Uji Labkesda dan BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut
Hasil Lab Uji Obat Sirop Gagal Ginjal Berbeda-beda, Ini Respons Dinkes DKI
Penjelasan BPOM soal Beda Hasil Uji Lab Obat Sirop Praxion dengan Pemprov DKI
Waspada Gagal Ginjal, Dinkes DKI Ingatkan Warga Tak Konsumsi Obat Tanpa Resep Dokter
Advertisement
Bersaksi di Sidang Haris dan Fatia, Luhut Tegaskan Tak Punya Bisnis Tambang di Papua
Sekitar 13 Menit yang laluMasjid Berbahan Limbah Pembakaran Batu Bara
Sekitar 14 Menit yang laluPenjelasan LPSK Belum Bisa Lindungi Bripka Andry yang Setor Rp650 Juta ke Komandan
Sekitar 25 Menit yang laluSaling Sindir PDIP-PSI soal Kaesang, Relawan GP Center: Bukan Pepesan Kosong
Sekitar 27 Menit yang laluGubernur Lemhannas: Revisi UU TNI untuk Perkuat Konsolidasi Demokrasi
Sekitar 40 Menit yang laluWisuda 290 orang Lansia, Gus Ipul: Lansia Harus Sehat, Produktif dan Bahagia
Sekitar 52 Menit yang laluJokowi dan PM Malaysia Sepakat Bentuk Mekanisme Khusus Selesaikan Masalah PMI
Sekitar 54 Menit yang laluKPK Duga Hasbi Hasan Lobi Hakim Agung Prim Haryadi Urus Perkara Kasasi di MA
Sekitar 55 Menit yang laluFantastis, Transaksi Kasus Perdagangan Orang Selama 2023 Tembus Rp442 Miliar
Sekitar 58 Menit yang laluBikin Geleng Kepala, Pria Ini Ikut Seleksi Brimob karena Salah Pencet saat Buka Web
Sekitar 39 Menit yang laluPasien Purnomo Polisi Baik Keluarkan Ilmu Kebal di Depan Calon Jenderal
Sekitar 2 Jam yang laluKomandan Polisi PBB dari New York Temui Kapolri, Ternyata Sahabat Irjen Krishna Murti
Sekitar 2 Jam yang laluTakut Dikejar Debt Collector Belum Bayar Angsuran Kendaraan, Ini Tips dari Iptu Benny
Sekitar 5 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 6 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 6 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluBRI Liga 1: Raffi Ahmad Turun Gunung Jadi Presiden RANS Nusantara FC, Hamka Hamzah Comeback
Sekitar 2 Jam yang laluBRI Liga 1: Tes Kesehatan Memuaskan, Skuad Persib Bisa Berlatih Tanpa Kendala
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami