Menkes: Penyebab Hepatitis Akut Masih Dicari
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pemerintah masih mencari pemicu penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Hingga saat ini, total ada 18 kasus diduga terkait dengan hepatitis akut di Indonesia.
"Lagi dicari penyebabnya," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Minggu (15/5).
Budi mengatakan, Indonesia tidak sendirian. Sejumlah negara di dunia juga belum menemukan penyebab hepatitis akut.
Bahkan Inggris dan Amerika Serikat yang mencatat jumlah kasus hepatitis akut terbanyak belum menemukan penyebabnya.
"Karena ini penyebabnya adenovirusnya atau toksin atau dari faktor genetiknya, itu masih dicari terus," jelasnya.
7 Kasus Meninggal Dunia
Kementerian Kesehatan melaporkan total kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Indonesia sebanyak 18. Tercatat 7 di antaranya meninggal dunia.
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan, dari total kasus dugaan hepatitis akut, terbanyak ada di DKI Jakarta mencapai 12 orang.
Sementara sisanya masing-masing tersebar di Bangka Belitung 1, Jawa Barat 1, Jawa Timur 1, Kalimantan Timur 1, Sumatera Barat 1, dan Sumatera Utara 1.
Syahril merinci, kategori 18 kasus hepatitis akut misterius ini. Sebanyak 9 pending classification, 7 discarded, 1 probable, dan 1 proses verifikasi.
Gejala yang dialami kasus dugaan hepatitis akut saat ini bervariatif. Seperti demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lelah, nyeri bagian perut, dan mata serta kulit berwarna kuning.
Kemudian nyeri pada bagian otot, gatal, warna urin seperti teh, perubahan warna feses, dan sesak napas yang tidak diketemui.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya20 Agustus Peringati Hari Nyamuk Sedunia, Waspadai Risiko Penyakitnya
Nyamuk adalah hewan berbahaya yang menularkan penyakit mematikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyakit Sepele yang Mematikan, Salah Satunya biasa Dialami Banyak Orang
Penyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut 94 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Mayoritas karena Penyakit Jantung
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnya3 Cara Antisipasi Terjadinya Aritmia dan Henti Jantung saat Mudik Lebaran
Mudik Lebaran identik dengan perjalanan panjang yang bisa memicu aritmia hingga henti jantung.
Baca Selengkapnya10 Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai, Cari Tahu Sejak Dini
Ada banyak jenis penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik dan menjadi tantangan dalam dunia medis.
Baca Selengkapnya