Menkes Masih Pantau Dua Pasien Suspek Gagal Ginjal Akut: Dugaan Infeksi

Rabu, 22 Februari 2023 12:41 Reporter : Lydia Fransisca
Menkes Masih Pantau Dua Pasien Suspek Gagal Ginjal Akut: Dugaan Infeksi Menkes raker dengan komisi IX DPR. ©2022 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya masih mengecek temuan dua kasus suspek gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Cirebon, Jawa Barat dan Ambon, Maluku. Budi menegaskan, ada kemungkinan pasien tersebut terkena infeksi dan bukan gagal ginjal.

"Gagal ginjal yang dua, nanti hari ini dicek apakah itu gagal ginjal apa enggak. Yang kemarin di Jawa Barat sama Ambon sekarang sedang dicek di lab karena ada dugaan infeksi," kata Budi saat ditemui di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2).

Sebelumnya, Budi mengungkapkan bahwa ada temuan dua anak diduga suspek gagal ginjal akut. Keduanya berada di Cirebon, Jawa Barat dan Ambon, Maluku.

"Ada teridentifikasi di Cirebon dan di Ambon. Tapi baru teridentifikasi (suspek), belum terkonfirmasi," kata Budi usai menghadiri Peresmian Laboratorium Genomik dan Penandatanganan MoU di Perusahaan Farmasi Bumame TB Simatupang Jakarta, Senin (20/2).

Menurut Budi, kecil kemungkinan kedua pasien tersebut mengidap gagal ginjal akut. Sebab pemberian obat antivirus biasa terbukti bereaksi pada gejala yang mereka alami.

"Tadi malam saya bicara dengan teman-teman di RSCM, kemungkinan belum tentu GGAPA. Karena ketika diberi obat infeksi lalu turun (gejalanya)," katanya.

Budi mengatakan, umumnya pasien terkonfirmasi gagal ginjal akut memerlukan intervensi pemberian antivirus Fomepizole untuk memperbaiki gejala yang timbul. Tidak bisa hanya dengan obat infeksi biasa.

2 dari 2 halaman

Dia menyebut, sampel darah pasien suspek gagal ginjal akut kini sedang diteliti di laboratorium RSCM Jakarta untuk memastikan keterkaitan gejala yang timbul dengan risiko keracunan obat sirop karena kadar bahan baku pelarut Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG) melampaui ambang batas aman.

"Hasil laboratorium untuk darah dan obatnya belum keluar, dan baru keluar mungkin sore ini. Kami akan lihat, apakah ada EG dan DEG-nya," katanya.

Kemenkes mengumumkan bahwa ambang batas aman cemaran EG/DEG pada bahan baku pelarut sirop obat Propilen Glikol ditetapkan kurang dari 0,1 persen. Sedangkan ambang batas aman atau Tolerable Daily Intake (TDI) untuk cemaran EG dan DEG pada sirup obat tidak melebihi 0,5 mg/kg berat badan per hari.

Jika bahan baku tersebut melampaui ketentuan ambang batas aman, maka berisiko memicu kerusakan ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal akut.

Dilaporkan sebelumnya, dua warga DKI Jakarta berusia 1 dan 7 tahun dilaporkan mengalami gagal ginjal akut. Satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut meninggal dunia dan satu lainnya berstatus suspek dan sedang menjalani perawatan intensif.

Hingga saat ini, tercatat ada 326 kasus gagal ginjal akut dan empat suspek yang tersebar di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 116 kasus dinyatakan sembuh. [eko]

Baca juga:
Menkes Ungkap Pasien Gagal Ginjal di DKI Meninggal Akibat Minum Beberapa Obat Sirop
Diduga Alami Gagal Ginjal Akut, Balita Indramayu Dirujuk ke RSCM
Menkes Duga 2 Kasus Suspek di Cirebon dan Ambon Bukan Gagal Ginjal Akut
Satu Anak Suspek Gagal Ginjal Akut di Jakarta Dinyatakan Negatif
DKI Jelaskan Sakit Pasien Sempat Diduga Gagal Ginjal Akut: Mengarah Long Covid-19
Waspada Gagal Ginjal, Dinkes DKI Ingatkan Warga Tak Konsumsi Obat Tanpa Resep Dokter

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini