Menkes: Kita Butuh 120 Ribu Dokter, Tiap Provinsi Wajib Punya Fakultas Kedokteran
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan, pemerintah telah membuka moratorium pendirian fakultas kedokteran (FK). Dengan demikian, setiap provinsi mulai diwajibkan untuk mempunyai FK.
"Dulu ada moratorium, moratorium sudah dibuka," katanya dalam Video Conference Tranformasi Kesehatan Fasyankes, Jumat (27/5).
Menurut Budi, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim telah menyetujui bahwa setiap provinsi wajib mempunyai FK. Melalui terobosan baru ini, diharapkan jumlah dokter umum maupun spesialis di Tanah Air bertambah.
Budi mengatakan, jumlah dokter di Indonesia sangat sedikit. Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dokter hanya bisa melayani 1.000 pasien. Bila jumlah penduduk Indonesia saat ini 275 juta jiwa, maka idealnya harus memiliki 275.000 dokter.
"Kalau saya tanya berapa angka dokter sekarang, angkanya geser-geser terus. Tapi kalau saya lihat yang punya STR 140.000-an, enggak sampai 150.000 yang aktif. Jadi bayangin kalau kebutuhan 275.000, sekarang hanya ada 150.000, 140.000, kita butuh 130.000, 120.000 dokter lagi," jelasnya.
Dia menyebut, dalam setahun kapasitas maksimal untuk memproduksi dokter biasanya hanya 12.000. Maka, setidaknya butuh waktu 10 tahun bagi Indonesia untuk menghasilkan 120.000 dokter.
"Kalau saya lihat 10 tahun yang lalu bagaimana? Begini juga kondisinya. Jadi enggak ada perbaikan gapnya, tetap saja gap 10 tahun. Oleh karena itu, kita melakukan terobosan-terobosan di bidang SDM kesehatan," imbuhnya.
Bekas Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara ini mengatakan, FK nantinya bisa dibuka perguruan tinggi swasta maupun negeri. Setiap perguruan tinggi akan diberikan tanggung jawab penuh untuk menciptakan dokter umum maupun spesialis berkualitas.
"Nanti bagaimana kualitasnya? Itu tugas pengampunya. Kalau UI (Universitas Indonesia), ya tugasnya anak-anak UI yang pintar-pintar untuk mengampu. Teman-teman di Papua sebaiknya spesialis kanker atau teman-teman di Sulawesi lah Unhas (Universitas Hasanuddin) supaya bisa spesialis kanker, baik itu pemerintah maupun swasta," ujarnya.
Budi mengaku sudah berbicara dengan Nadiem Makarim maupun dekan FK soal kondisi dokter di Indonesia. Dia telah menekankan kepada semua pihak bahwa harus disadari bahwa Indonesia memiliki keterbatasan jumlah dokter.
"Dengan segala matriks kita ukur gimana pun kurang. Oleh karena itu, harus diperbanyak, harus ada akselerasi. Ini harus kita percepat baik dokter umum maupun spesialisnya," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran, IDAI: Jangan Hanya Kejar Kuantitas Dokter tapi Kualitas Acak Kadut
Jangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," kata Piprim.
Baca SelengkapnyaRekrutmen Petugas Kesehatan Haji 2024 Gratis, Laporkan ke Nomor Ini Jika Ada Pungli
Proses rekrutmen telah dibuka secara online sejak 18 Desember 2023 lalu dan berakhir pada 31 Desember 2023 melalui website https://daftarin.kemkes.go.id.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaPemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaUnair Segera Buka Jurusan Kedokteran di Banyuwangi, Kini Masuki Tahap Akhir Penilaian
Persiapan pembukaan program studi kedokteran Universitas Airlangga (Unair) di kampus Banyuwangi terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaDikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaTunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri
RSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaMengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi
TA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca Selengkapnya